PART 05

19.2K 1.4K 11
                                    

Masih ada yang mau baca cerita ini kah? Aku sebenarnya kurang semangat buat lanjut hehe. Tapi demi kalean aku lanjot deh. Kasihan digantung :v

Btw, Selamat Tahun baru.

                                    •••

Dengan cepat, Savier memasuki taksi online yang sudah dipesannya tadi. Jantungnya berdetak kencang. Wajahnya sudah pucat pasi.

Ia terus menggenggam tangan Fio. Menggumamkan kata maaf berulang kali.

Untung jalanan pagi ini tidak macet, jadi dia bisa sampai di rumah sakit dengan cepat.

Savier segera turun ketika taksi sudah berada di halaman rumah sakit.

Fio sudah dibawa menuju ke ruang UGD oleh dokter.

Savier dilarang masuk ke sana ketika ia ingin menemani Fio. Sekarang ia hanya bisa terduduk lemas di kursi panjang depan ruangan tersebut.

Savier mengusap wajahnya dengan kasar. Ia benar-benar merasa seperti lelaki brengsek meski kenyataannya memang begitu.

Savier menoleh ketika dokter yang memeriksa Fio keluar.

“Bagaimana keadaannya, Dok?”

“Maaf sebelumnya, anda ini siapanya pasien?” Ditanya seperti itu, Savier menjadi bingung.

“Saya suaminya, Dok!” Ia berucap cepat ketika menemukan kata suami di otaknya.

Menghela napas pelan, dokter tersebut mengajak Savier untuk menuju ke ruangannya.

Sekarang Savier sudah duduk di hadapan dokter yang memeriksa Fio tadi.

“Pasien mengalami syok berat. Stres yang berlebihan mengakibatkan istri anda pingsan.” Dokter yang ber name tag Rini itu menjeda penjelasannya sejenak.

“Saya juga menemukan bekas lecet di area kewanitaannya.”

Savier hanya diam, masih menunggu penjelasan lebih lanjut dari Dokter Rini.

“Sebaiknya untuk melakukan hubungan intim jangan terlalu kasar. Apakah ini adalah pertama kalinya?”

Savier hanya mengangguk sebagai jawaban.

“Baik kalau begitu. Ini resep obatnya, silahkan melakukan adminitrasi ya, Pak.”

Savier berjalan ke luar untuk membayar adminitrasi nya.

Setelah selesai, lelaki itu segera berjalan menuju ruang rawat Fio.

Dengan perlahan ia membuka pintu itu. Di sana, wanita itu sedang memejamkan matanya.

Segera ia duduk di samping tempat tidur Fio. Digenggamnya jemari wanita itu, dan dikecupnya pelan.

“Maafkan saya!” ucapnya lirih.

•••

“Heh! Apa-apaan lo?!” Suara teriakan itu memenuhi koridor sekolah.

Di sana, Amelia tengah dibuat geram oleh seorang wanita dengan tubuh gempal dan rambut yang diikat dua. Pasalnya, wanita ini telah membuat bedak mahal Amelia jatuh dan hancur.

“Maaf, aku gak sengaja.” Dia berbicara gugup. Habislah dia.

“Maaf lo gak bakalan bisa balikin bedak gue yang mahal ini!”

Wanita itu berteriak kesakitan ketika rambutnya ditarik kuat.

“Mampus lo! Enak bener ya, lo! udah jelek belagu lagi. Makanya jalan tuh pakai mata!”

“Mana ada jalan pakai mata, jalan itu pakai kaki.” Ditengah kesakitannya, wanita bertubuh gempal yang bernama Ajeng itu masih bisa menyahuti Amelia.

SAVIER : HE'S A GOOD PAPA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang