41. Pelaku Penyebar Video

1.3K 268 102
                                    

Hi🌼

Selamat membaca kisah cinta yang manis, semanis author dan readers nya 🍭

Jangan lupa untuk tinggalkan jejak kalian dengan VOTE AND COMMENT!

Warning: Banyak kata-kata kasar yang tidak boleh ditiru!!!

Warning: Banyak kata-kata kasar yang tidak boleh ditiru!!!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.

.

.

.

"Aulia siapa?" tanya Valisa.

"Aulia Mamora si primadona sekolah itu?" sahut Rosa.

"Oh.. pantes sih. Dia kan pernah dipermalukan sama lo, Van," timpal Jena.

Tivan melirik sinis Jena. "Maksud lo apa ngomong gitu? Gue nggak pernah permaluin dia. Dia yang permaluin dirinya sendiri!" ketusnya.

"Bentar gais.." Gavin bersuara. "Kayaknya nggak mungkin si Aulia."

"Kenapa?" tanya Saga.

"Lihat..Aulia memang sempat lewat ruangan ini, tapi beberapa menit dia kembali lagi. Pada jam empat lewat lima menit, Aulia lewat ruangan musik. Tapi selang lima menit kemudian dia kembali, itu artinya dia cuma punya waktu lima menit kalau memang dia sempat ke rooftop. Durasi waktu video itu dua menit. Nggak mungkin banget kalau Aulia yang ngerekam video itu," jelas Gavin sambil menunjuk layar laptopnya.

Jena, Rosa, dan Valisa saling tatap.

"Terus..siapa yang ngevideoin dong?" Jena pusing.

"Iya, nggak mungkin Aulia. Gue waktu nyatain cinta ke Chisa aja itu udah jam setengah lima. Mungkin di menit empat puluh lima gue nyium Chisa," celetuk Tivan terang-terangan, membuat rona merah sontak menghiasi pipi Chisa.

Gavin, Saga, Ovan, Jena, Rosa, dan Valisa menatap Tivan dengan tatapan julid.

"Jujur amat, Pak!" ucap Jena.

"Bisa-bisanya lo nginget jam pas lo nyatain cinta sama cium Chisa!" julid Gavin.

"Momen spesial, jadi diinget dong.." goda Valisa membuat basecamp langsung dihiasi dengan gelak tawa mereka.

Saga menyenggol lengan Tivan. "Bibir Chisa rasa apa, Van?" tanyanya sambil memainkan alis.

"Pertanyaan lo kayak orang mesum!" cibir Ovan.

"Diem bangsat! Gue nggak nanya lo!"

Tivan nampak tidak peduli, sementara Chisa geleng-geleng kepala sambil menutup wajah dengan rambutnya.

Ovan berdehem. "Kembali ke topik bahasan," ucap Ovan. "Kalau bukan Aulia..terus siapa?"

Tivan menonton kembali video ciumannya dan Chisa-- berharap ada petunjuk yang bisa membawa mereka pada orang yang sudah berani melanggar privasinya dan Chisa. Untuk kesekian kalinya jari Tivan mem-pause kemudian melanjutkan lagi videonya.

Cinta Salah KirimWhere stories live. Discover now