BAB 3

99 86 26
                                    

Di sinilah Clarissa berada

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Di sinilah Clarissa berada. Suara ricuh yang membuatnya pusing serta aroma alkohol yang menyeruak di penciuman gadis itu. Katakan saja, jika Clarissa gila. Karena kesal dengan tingkah mereka yang susah diatur membuat Clarissa pergi menenangkan diri.

"Hey, Nona. Kau ingin aku temani?" tanya seorang paman.

"Maaf, jangan ganggu aku. Pergilah kau dari hadapanku!" usirnya setengah sadar.

"Kau menantang, ya? Baiklah, rasakan ini."

Orang itu memegang tangan Clarissa dan beruntung, gadis itu bisa menghindarinya. Clarissa memegang tangan paman itu dan memutarnya hingga tangannya berada di belakang tubuhnya.

Semua orang ricuh dan mengerubungi Clarissa. Tak ada yang memisahkannya hingga tiba seorang pria dengan masker hitam yang menutupinya. Orang itu hampir menutup semua bagian tubuhnya. Dia yang memisahkan Clarissa juga paman itu.

"Permisi, ini adalah kekasihku. Maaf telah membuat kekacauan di sini." Pria asing itu menarik paksa tangan Clarissa dan membawanya keluar. "Dasar, menyusahkan. Baru saja kau bekerja di sini sudah membuat ulah," desisnya kesal.

"Ada apa, Hyung? Siapa yang kau bawa?"

"Siapa lagi kalau bukan pelatih koreo kita. Cepatlah Ten! Kita kembali ke asrama atau nanti ada dispatch yang menciduk kita!" perintahnya.

"Baik, Hyung."

"Dasar menyusahkan," gumam orang yang dipanggil Ten.

####

Clarissa bangun dari tidurnya dan kemudian kembali di tempat asing lagi. Kali ini tidak gelap, tapi terang. Semua lampu dinyalakan di kamar itu dan dominan warna kamar itu adalah berwarna hitam dan putih.

"Sesuram ini kamarnya? Aku yakin, orangnya jauh lebih suram dari kamarnya," ucapnya.

Matanya mengedar melihat seisi kamar itu. Tiba-tiba, ia merasakan sakit pada perutnya dan kemudian dia berniat ke kamar mandi tanpa mengecek apakah ada orang di dalam atau tidak.

Kakinya dengan gusar melangkah ke kamar mandi dan kemudian mencoba menggapai pegangan pintu. "Berhasil. Aku akan segera ke dalam." Clarissa tersenyum lebar dan masuk ke dalam kamar mandi.

"HAH, APA ITU! AKU TIDAK MELIHATNYA!"

"Sejak kapan kau ada di sini?" tanya orang yang ada di kamar mandi santai. Bukan lagi santai tapi melampaui kata santai. "Apa kau mengikutiku?" tanyanya dingin.

"Buat apa aku mengikutimu? Tidak berguna. Sekarang, kau keluar dan pakai bajumu!"

Tanpa memedulikan Clarissa pria itu mengenakan kaosnya dan kemudian menutup pintu. Tak ada kata apa pun dari mulut pria itu. Clarissa dibuat heran olehnya. Apa dia tidak punya mulut atau bisu? Bahkan, untuk mengatakan maaf atau apa tidak dia lakukan.

I Need U [TELAH TERBIT]Where stories live. Discover now