BAB 10

63 53 9
                                    

"Katakan saja jika kau ingin bersamaku

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Katakan saja jika kau ingin bersamaku. Aku akan membuka sebuah pelukan untukmu tanpa kau minta dengan cara apa pun."

~James~



Seperti biasanya, suasana agensi tidak pernah lepas dari kata ramai. Apalagi, kali ini mereka akan mengadakan world tour. Banyak hal yang perlu dipersiapkan. Untuk perlengkapan show sudah kru dan staff persiapkan. Saat ini hal yang perlu dimatangkan adalah latihan para member.

Suara langkah dan nafas yang memburu, menghiasi ruangan dance. Clarissa juga tak kalah lelah dengan mereka semua. Karena dia yang mengajar. Tubuhnya sudah lelah tapi, sebisa mungkin dia menyelesaikan semuanya.

"Iya, teruslah berlatih seperti itu. Aku akan kembali lagi nanti. Setelahnya, kita coba satu kali lagi dan kalian bisa istirahat."

Dengan langkah yang masih ia usahakan agar terlihat baik-baik saja. Itulah yang Clarissa lakukan. Gadis itu menahan sakit yang membuatnya tersiksa hingga saat ini.

Di tengah perjalannya menuju kamar, tubuhnya bertabrakan dengan PD-nim. Pria itu terkejut dengan keadaan Clarissa di depannya. Saat dia hendak menegur, Clarissa lebih dulu membungkam mulutnya dan membawa PD-nim bersamanya. Semua yang dia tutupi akan hancur jika pria itu berbicara.

"Kenapa kau sangat parah? Hidungmu berdarah." Clarissa tersenyum.

"Sudahlah, kau jangan seheboh itu. Aku yang mengalaminya tidak sampai sepertimu. Aku ada satu permintaan untukmu."

"Katakan, apa permintaanmu! Kau jangan buat aku jantungan secara mendadak. Aku akan menutup mulutku," ucapnya.

"Kau bisa membuat hal ini tidak terdengar pada mereka? Kau harus janji."

"Cepatlah! Jangan membuatku penasaran. Keadaanmu cukup membuatku khawatir."

"Sebenarnya, aku menderita sebuah penyakit. Tidak ada yang tahu selain aku sendiri. Sudah lama aku menanggungnya. Tapi, aku berhasil menutupi semuanya." Clarissa menatap langit-langit kamarnya. Kemudian berjalan menuju balkon. "Dan semua yang terjadi padaku adalah gejala penyakit itu yang sudah menjalar ke mana-mana."

"Apa? Hal sebesar ini kau tutupi dariku? Kau jangan gila. Jika kau bicarakan denganku dari dulu, aku akan mengertimu."

"Apa penyakit itu? Bisa disembuhkan lewat medis bukan?" lanjutnya.

"Koarktasio Aorta ini sudah lama ada di tubuhku. Awalnya memang bisa disembuhkan. Tetapi, saat baru gejala awal aku tidak terlalu mempermasalahkannya. Tapi, saat semakin buruk aku memberanikan diri untuk ke dokter dan hingga saat ini, sudah semakin buruk."

I Need U [TELAH TERBIT]Where stories live. Discover now