7

304 19 0
                                    

Dad Sano pergi ke rumah kakek sesudah mendengar pernyataan Mikey tadi. Memang benar ada yang menggorok leher Izana dan Mikey yang ditikam. Tapi bukan sampai putus. Shinichiro dan Kakek lah yang membawa mereka kerumah sakit. Karena kurang dana, kakek mengaku ke orangtua Mikey kalau dia menyembunyikan Mikey. Alasannya adalah, Mikey yang penurut sangat dia sukai. Kemampuan alami Mikey untuk bela diri juga jadi alasan lain.

Dad Sano berpikir keras selama dijalan apa yang akan dia katakan nantinya. Apa dia akan marah-marah karena anaknya dikurung 2 hari? Apa dia akan menanyakan kejadian tidak mengenakkan itu? Dia memperlambat laju mobilnya supaya ada waktu berpikir. Setelah dia pikir-pikir, lebih baik dia tidak jadi karena dia juga tidak tau mau bersikap bagaimana didepan ayahnya setelah dia mengambil Mikey kembali. Jadinya dia akan ke toko kue membeli makanan manis untuk Mikey.

Dia berjalan memasuki toko tersebut dan terkejut melihat Shinichiro yang ada disana juga. Dia bersama Takeomi, anak temannya. Dia berlagak pura-pura tidak melihat mereka ada disana dan membiarkan mereka menyadarinya nantinya.

Benar saja. Shinichiro datang dan menepuk pundak ayahnya "hai ayah, mau beli untuk tante yuzuha ya??" Goda shin. Shintod emang suka sekali menggoda orang-orang disekitarnya.

"Matamu, aku mau beli untuk adikmu. Kalau kau mau ambil saja, aku yang bayar" jawabnya tenang.

"Wih oke makasih" jawab shin dengan mata berbinar dan kembali memilih kue padahal yang tadi sudah dibayar.

Setelah selesai, dad sano membayarkan miliknya dan menunggu anaknya itu selesai memilih kue. Lalu dia membayarnya.

"Makasih ya ayah" kata shin sambil membungkuk ke dad sano diluar toko.

"Sama-sama.. ayah pergi dulu ya" katanya sambil melambaikan tangannya dan memasuki mobil.

"Dah" kata shin sambil melambaikan tangannya juga.

"Kapan Mikey ku berkunjung?" Tanya Takeomi sambil mencolek colek bahu Shin.

"Mikey mu matamu. Entahlah mungkin tidak dalam waktu dekat" shin merindukan adiknya. Dia merasa bersalah karena meninggalkannya dirumah dengan kakeknya yang ternyata adalah tipe abusive.

.

Mikey dan Draken tidak memulai percakapan apapun. Televisi rumahsakit menampilkan berits yang snagat membosankan membuat ruangan itu tidak hening tapi mereka tidak berbicara satu sama lain. Tak lama kemudian, seseorang masuk dan itu adalah Yuzuha.

"Sore anak-anak" sapanya dan hanya dibalas dengan senyuman oleh Mikey. Draken sempat membuka mulutnya tapi tak jadi berbicara dan membuat Yuzuha bingung dengan situasi ini.

Yuzuha mendekat kearah Mikey dan mulai memeriksanya. "Kuperiksa dulu yaa" katanya lembut dan Mikey membiarkan Yuzuha menyentuhnya.

Draken hanya menatap dalam diam. Dia melihat Mikey yang kosong(?) Setelah Yuzuha selesai memeriksa, dia memberi suntikan ke Mikey. Mikey sedikit meringis karena yah karena itu lah. Lalu Yuzuha mengambil beberapa obat cairan lagi dan menyuntikkannya lagi ke Mikey. Draken bingung kenapa bisa sebanyak itu tapi dia takut angkat bicara. Yuzuha melihat wajah bingung Draken dan memberi sebuah kertas yang berisi resep obat. Disana ada penjelasannya. Btw ini diketik ya jadi tulisannya jelas.. kan biasanya tulisan dokter bagus-bagus ☺️

Draken mengambil kertas itu dan membacanya. Dia tidak menyangka kalau mental sedikit saja memerlukan obat sebanyak ini. Dia jadi kasihan ke Mikey. Setelah beberapa saat, Yuzuha mengambil kembali kertas yang tadi dibaca Draken dan permisi untuk keluar. Keadaan kembali diam seperti tadi.

Mikey mengubah posisinya dari duduk ke berbaring. Draken berdiri berniat membantunya tapi Mikey hanya menggeleng dan Draken kembali duduk. Aneh? Tentu saja. Tidak biasanya Mikey bersikap begini ke Draken. Tak lama setelah Mikey berbaring, dia pun ketiduran. Kini tinggallah Draken yang mengganti-ganti saluran Televisi untuk mengusir kebosanannya.

Mental IllnessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang