22

2.9K 410 1.6K
                                    

Hari itu, Pasukan Pengintai berangkat dari Paradis menggunakan kendaraan terbang bernama Kapal Terbang. Tujuannya adalah Liberio, tempat mereka akan melancarkan serangan kejutan.

Beberapa kali, Eren sudah mengirimkan mereka surat lewat jasa antar Falco. Dalam suratnya, ia mengabari mereka tentang semua rencananya, kapan, di mana, dan bagaimana mereka akan membuat surprise nantinya.

Selain itu, para prajurit baru juga banyak yang berpartisipasi dalam misi ini. Siap mengamuk sepuas hati membalaskan dendam atas kejadian jatuhnya Tembok Maria.

(Y/n) terlihat memeriksa seluruh senjatanya. Dari pedang, granat, pistol, tapi kayaknya ada yang dilupakan. Kira-kira apa, ya?

Bun-Taichou, jangan lupakan senjata andalan anda.” Sonia tiba-tiba datang menghampiri, dengan sebilah penggaris 60 cm di tangannya.

Yang dipanggil melirik. Ia yang hendak memasukkan pedangnya ke sarung seketika tercerahkan dan langsung melemparnya asal. “Nah ini yang dilupakan! Akhirnya aku bisa bertarung dengan tenang.”

Seketika, pedang sudah tidak ada harga dirinya.

“Sebentar lagi kita akan sampai! Bersiaplah!”

Ah, sudah mau mulai. (Y/n) menghela nafasnya. Setelah Wahyu Taibur menyatakan deklarasi perang, maka Eren akan membuat surprise dan berubah dari ruang bawah tanah di belakang panggung festival. Membunuhnya sebelum mengamuk hingga belum apa-apa korban sudah berjatuhan.

Suasana di kota nampak sunyi. Karena semua orang sedang berkumpul di Distrik Penampungan untuk menyaksikan pidato dari Wawan Taibur.

“Son, ingat, 'kan?”

Mendengar pertanyaan tiba-tiba dari sang atasan, Sonia langsung mengangguk paham. “ ‘Kurangi jatuhnya korban pada warga sipil, terutama anak-anak. Tapi kalau anak bernama Gabi, bunuh saja tak apa-apa’.

(Y/n) tertawa kemudian mengacungkan jempolnya. “Bagus, anakkuh. Besok kamu saya kasih pisang.”

Levi mendekat, “Ingat, jangan buat kekacauan. Dan pastikan kau kembali dengan selamat.”

Sang adik melirik dan tersenyum terhura. “Aww anakku, kau peduli pada mama, hm?”

“Kutarik kata-kataku.”

“Hahaha! Berjanda kok, kakakku sayang. Aku pasti akan kembali dengan selamat.” (Y/n) nyengir ayam. “selagi Kedai Kolak Kacang belum buka, aku takkan mati.”

“Y. Serah.”

Liberio kini di depan mata. Seluruh prajurit keluar dari kapal. Turun dan menyusup ke kota yang sedang sepi tak ada orang itu.

“Yosh. Saatnya pembantaian.”

───┈┈┈┄┄╌╌╌╌┄┄┈┈┈─
Ackerman Siblings

Shingeki no Kyojin x Reader

SnK/AoT
©Hajime Isayama

Chap 22 | Serangan Kejutan
────┈┈┈┄┄╌╌╌╌┄┄┈┈┈─

Di balik bangunan kosong, para prajurit bersembunyi. Menunggu waktu yang tepat untuk beraksi.

Di atas panggung sana, Wildan Tybur masih semangat berpidato. Sang kepala keluarga Tybur itu mengungkapkan kebenaran perang Titan besar. Juga menyebutkan Eren Yeager, perampasan Titan pendiri, sebagai ancaman terbesar bagi perdamaian dunia.

“Tolong pinjamkan kekuatan kalian ... Untuk melawan iblis di Pulau Paradis! Saya ... Wisnu Tybur, sebagai utusan pemerintah Marley ... Saya ingin menyatakan deklarasi terhadap Pulau Paradis!” Windah akhirnya mengakhiri.

[End] Ackerman Siblings | Shingeki no KyojinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang