Hai kawan kawan, apa kabar?
Happy reading!
Flavia segera berlari ke luar UKS Karna ia sudah gemetaran di dalam berdua an dengan Alsa
Saat ia keluar UKS betapa kagetnya ia langsung bertabrakan dengan Daren yang sedang melipat kedua tangan nya di depan dada
Jantung nya berdegup kencang, tangan nya gemetaran, ia tidak ingin mendongak menatap wajah Daren
Ya, memang tubuh Daren lebih tinggi dari Flavia
"Gue di depan, bukan di bawah" tekan nya dengan rahang yang sudah mengeras dan tangan yang sudah terkepal kuat di samping tubuh nya
Flavia masih enggan mendongak dan tetap pada posisi nya seperti tadi
"Liat ke gue" bentak nya di depan muka Flavia
Flavia yang kaget pun berusaha memberanikan diri untuk mendongak. Sudah tercetak jelas raut marah Daren saat ia menatap wajah tampan tersebut
"Ngapain di dalam hm?" tanya nya dengan suara rendah. Seakan akan siap untuk menerkam siapa pun
Flavia memejamkan mata nya, ia takut, sangat takut
"Buka" suruh Daren dejgan suara beratnya
Flavia membuka mata nya yang bernetra coklat abu tersebut. Ia melihat wajah Daren yang masih tercetak raut marah, bahkan semakin jelas menandakan Daren benar benar di puncak amarah nya sekarang
"Harus gue ulang pertanyaan gue tadi?"
Flavia ingin menjawab, namun bibirnya terasa kelu dan tidak bisa terbuka untuk sekedar berbicara
"Gak bisa jawab hm?" kata Daren dengan suara khas nya
Flavia menggeleng dan sudah mengeluarkan air mata nya yang bening, kaki dan tangan nya sudah gemetar
Flavia pun bingung mengapa ia bisa sepanik dan setakut ini saat berhadapan dengan Daren
"T-taddi h-hiks" ia tidak bisa melanjutkan ucapan nya barusan
Ingian rasanya ia menghilang dari bumi, ia sangat bingung mengapa diri nya yang galak dan terkenal bar bar saat bersama Daren
Menjadi ciut dan di selimuti rasa takut yang sangat takut
"Kenapa" emosi Daren Karna tak mendapat jawaban sedari tadi dari Flavia
"D-dengerin d-ulu h-hiks" Isak nya
Daren sedang berusaha menurunkan amarah nya dan kembali menetralkan detak jantung nya yang sedari tadi berdegup Karna menahan rasa amarah
"Ada apa hm?" tanya Daren lembut
Flavia ingin menjawab namun lagi lagi gagal karna Alsa tiba tiba muncul dari belakang dan langsung bertanya kepada Daren
"Kenapa ren?" tanya Alsa kepada Daren
Kedatangan Alsa malah semakin membuat emosi nya memuncak lagi dan lagi
"Pergi sa" titah Daren kepada Alsa
"Dih siapa lu main nyuruh gue pergi" sombong Alsa dengan wajah angkuh nya
Tangan Daren makin terkepal kuat, rahang nya kembali menegas, dada nya naik turun karna menahan emosi yang sangat ia keluarkan saat ini juga
Alsa melenggang pergi dari hadapan Daren, namun bukan nya Daren senang tapi ia semakin emosi. Kali ini emosi nya tidak bisa di tahan, bagaimana tidak emosi Alsa mengucapkan kalimat
"Jaga diri baik baik Fia, itu luka nya jangan lupa di obati dan diganti perban nya. Gue duluan ya"
Begitu ujar Alsa kepada Flavia sebelum ia pergi
Daren ingin rasanya menonjok Alsa yang bahkan tidak tahu apa yang di emosikan oleh Daren
Bahkan ini bukan salah Alsa, melainkan Daren yang tak suka dan cemburu jika Flavia dekat dengan Alsa
Tangan Daren sudah terkepal lebih kuat dari yang tadi
Tanpa ia sadari ia menghantam tembok dengan sangat kuat hingga tembok itu sedikit bergetar dan retak
Darah segar dan berbau amis masuk ke Indra penciuman Flavia dan Daren
Daren tidak memperdulikan luka itu, ia masih emosi ksrna kejadian tadi
Flavia yang sudah tak tega melihat keadaan Daren seperti ini pun segera menarik Daren ke dalam UKS
Tapi Daren menolak ajakan Flavia untuk masuk ke dalam
"Nanti infeksi ren kalau gak di obatin" nasehat nya kepada Daren yang masih berdiri dengan seragam yang sudah berceceran darah
"Nanti juga sembuh" ketus nya tak perduli akan kepentingan diri nya
"Gak bisa gitu ren, ini harus di obatin biar sembuh" kata Flavia yang masih menarik narik tangan Daren untuk masuk ke dalam UKS
"Gue bilang enggak usah ya enggak usah Fia" tegas nya
"Gak, Bodo nanti lu mau kasih gue hukuman apa atau lebih, yang terpenting itu sekarang kondisi lu ren" marah nya kepada Daren
Daren nampak gemas dengan Flavia yang sedari tadi memarahi nya, ia berasa di marahi oleh ibu yang anak nya membeli ice crema tapi tak boleh
Ketik: hai thor ayok up
Wajib vote!
🪐🪐
KAMU SEDANG MEMBACA
Flavia
Teen FictionFlavia Narana gadis cantik nan anggun yang terlahir di keluarga sederhana, dan tidak pernah menyusahkan orang orang disekitarnya dan juga Flavia sangat berusaha untuk menyembunyikan kesedihan nya di depan orang-orang, karna ia tahu mereka hanya pena...