Flavia-tiga puluh tiga

128 5 0
                                    

night everyone! have a good day

happy reading

"DARENNN" teriak Flavia memanggil Daren di sepanjang koridor

Masalahnya Daren malah meninggalkan dia seorang diri di parkiran, dan lebih buruk nya tadi hujan dengan petir yang menyambar pohon depan sekolah

"Kenapa?" Tanya Daren cuek tanpa menatap manik mata Flavia di depan nya

"Lo kok ninggalin gue sih" marah Flavia

"Lo lama" kata Daren dengan langkah kaki yang semakin cepat berjalan ke kelas nya

"Ish, lo mah sensi banget sekarang. Ada apa emang nya?" Kata Flavia

Daren menggeleng pelan sambil memasuki kelas nya, begitupun dengan Flavia

Saat Flavia ingin memasuki kelas nya dia bertabrakan dengan seseorang, wangi nya tidak asing di penciuman Flavia. Seperti seseorang yang selalu dia kagumi dan dia banggakan

Dan yeahh...

Itu Alsa, pacar Chelsie sekaligus crush Flavia. Jantung nya berdetak lebih cepat dari biasa nya saat menatap Alsa, begitupun dengan Alsa yang menatap balik Flavia

"Heh, lo kenapa? Kok bengong" tanya Alsa dengan santai nya ke Flavia

Flavia yang di tanya begitupun malah menjadi salah tingkah dan berusaha untuk menutupi pipi nya yang sudah memerah dan bibir nya yang sudah mengukir senyuman

"Ehh gapapa kok, sorry ya. Gue ga merhatiin jalan tadi" kata Flavia kikuk sambil menggaruk belakang leher nya yang tidak gatal untuk mengurangi rasa gugup yang kian meningkat karna terus di tatap oleh Alsa

"Haha iya santai aja, lagian juga pasti lo buru buru masuk kelas" kata Alsa memahami apa yang di rasakan Flavia

Flavia terus menunduk dari tadi, dia tak berani mengangkat kepala lagi untuk melihat Alsa

Sudah cukup tadi yang terakhir, itu pun sudah mampu membuat jantung nya berdisko ria

"Yaudah gue masuk kelas dulu ya" kata Flavia dengan pandangan yang masih menunduk kebawah aambil berjalan masuk ke dalam kelas meninggalkan Alsa yang masih berada di tempat nya

Alsa menggelengkan kepala nya melihat tingkah sahabat pacar nya itu yang sering aneh

Tanpa mereka berdua sadari ternyata ada yang memperhatikan mereka berdua

•••

Jam pelajaran sudah di mulai dan sekarang adalah mata pelajaran basa jepang yang di ajar oleh guru favorit mereka

Mengapa di panggil guru favorit? Karna wajah yang tampan serta attitude yang bagus, dia berasal langsung dari jepang ke indonesia untuk mengajar anak anak bahasa jepang

Flavia yang menjadi salah satu wanita pengagum guru itu pun langsung tersenyum merekah melihat nya

"Buka halaman lanjutan kemarin" perintah Pak Zico kepada semua murid nya

Sampai istirahat pelajaran terus berlangsung dan pada akhir nya mereka di perbolehkan istirahat oleh Pak Zico

•••

Flavia sudah sampai di rumah nya. Ia langsung naik ke atas untuk masuk ke kamar nya dan membersihkan diri karna diri nya sudah sangat gerah akibat sekolah tadi

Cuaca lumayan panas dan cahaya matahari yang sangat terik

Handphone Flavia yang berada di atas nakas berdering menandakan ada pesan masuk dari seseorang

Layar handphone di nyalakan dan ia membuka kunci handphone tersebut

Flavia memencet aplikasi berlogo hijau dengan tulisan Whatsapp di bawah nya

Ternyata itu pesan dari Alsa ke pada nya

Ada 12 pesan yang dikirim kan oleh Alsa kepada nya

Jantung Flavia kembali berdisco ria saat melihat notifikasi dari Alsa

Tangan nya mulai membuka isi pesan dari Alsa yang semakin membuat jantung nya berdebar kencang

Alsa!

Fla? Bisa kebawah? Gue di bawah

Iya tunggu, gue kebawah sekarang

Flavia segera menuruni tangga rumah nya, dan langsung membuka pintu rumah

Terlihat sosok Alsa di luar yang memakai hoodie hitam, masker hitam, celana hitam, dan motor ninja nya dengan sekantong martabak yang ia tenteng di tangan sebelah kanan

Alsa menghampiri Flavia yang berdiri mematung di depan pintu

"Ini martabak rasa coklat, kacang, dan matcha buat lo" kata Alsa sembil menyodorkan plastik yang berisi semua martabak kesukaan nya

Flavia bingung, mengapa Alsa bisa tahu rasa kesukaan nya, dan kenapa Alsa tau kalau dia menyukai martabak

Karna selama ini dia hanya pernah cerita hanya ke Daren dan Chelsie

Flavia yang sadar Alsa masih di depan nya dengan plastik yang masih di pegang pun langsung mengambil plastik tersebut

"Makasih sa" kata Flavia dengan senyum yang sangat indah terukir di wajah manis nya

"Iya sama sama, jangan lupa di makan ya martabak nya" kata Alsa sambil pergi dari hadapan Flavia

Tak lupa melemparkan senyuman kepada Flavia sebelum helm nya tertancap di kepala nya

Flavia terus saja memandangi plastik yang berisik martabak itu

Sampai sampai dia teriak

wajib vote¿!

FlaviaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang