Flavia-tujuh belas

157 29 0
                                    

Malam readers

Happy reading

Happy reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Heh. Sini kalian, kurang ngajar ya" teriak Bu Netty menggema di sepanjang koridor dengan sapu yang ia bawa di tangan nya

"Lo lari nya cepet anjing, lama banget sih" kata salah satu cowo yang sedang berlari bersama 2 teman cowo nya

"Sabar elah. Gue capek di kejer kejer sama nenek lampir"

"Heh. Sini kalian, kenapa malah semakin lari hah"

"Haduh, capek gue gak kuat"

Saking asik nya berlari sambil melihat ke arah belakang untuk memastikan nenek lampir masih mengikuti apa tidak. Ia sampai tak sadar kalau di depan nya terdapat pohon yang besar dan tinggi

"Arrgh anjing sakit"

"Nah ini nih akibat nya" kata Bu Netty sambil menarik kerah baju sang cowok

"Aduh ampun bu ampun" kata sang cowok saat kuping nya di tarik

"Makanya kamu jangan bandel"

2 teman cowok nya hanya terdiam melihat guru nya yang sedang memarahi sang murid

Mereka adalah Scarde, Starla, Skrisna. Mereka saudara kembar lelaki yang memiliki tampang tampan dan juga anak tunggal kaya raya

Memang mereka terkenal sebagai biang rusuh di sekolah nya, bahkan bukan di rumah saja tapi juga di rumah nya

"Kamu juga berdua ngapain pake kabur segala. Ngerjain Ibu aja"

Mereka terdiam mendengar kan celotehan dari sang guru yanh tidak akan mereka dengar lagi satu tahun kemudian

"Sekarang kalian ke ruang bk"

Mereka berjalan di samping Bu Netty dengan wajah yang masih di angkat dan badan nya yang tegap

"Ibu peringatin ke kalian sekali lagi ya. Jangan suka kayak gitu, mai ke Ibu atau ke guru lain. Apalagi ke orang tua, durhaka kamu kalau kayak begitu" omel Bu Netty yang sudah membuat kuping para pemuda tadi panas dan sakit karna sering di tarik oleh tangan kasar tersebut

Sampai di depan pintu ruang bk mereka langsung ketar ketir, entah apa yang membuat mereka takut.

Mereka sudah di bolehkan masuk, namun mereka memilih untuk berdiri saja di depan pintu ruang bk

Bu Netty yang sudah kesal dengan mereka pun akhirnya menendang bagian belakang lutut mereka satu satu yang bisa membuat mereka duduk bersimpuh di lantai

Kuping mereka Bu Netty tarik hingga merah. Mereka merintih karna tarikan sang guru yang dapat membuat nya sakit

Semua siswa dan siswi yang menyaksikan nya hanya bisa melihat, ingin sekali mereka membantu tapi bagaimana cara nya melawan sang guru yang super galak?

Pengadaan ulang tahun? Tidak, nanti yang ada sang empu malah marah karna umur nya di tambah secara tiba tiba

Belikan emas? Tidak yang ada mereka rugi nanti

Lalu apa yang bagus untum membujuk sang guru?

Saking fokus nya mereka pada tiga lelaki yang sedang di hukum sampai mereka tak sadar bahwa sedang ada guncangan bumi atau singkatnya gempa

Mereka menyadari hal itu

Mereka takut

Mereka shock

Mereka sudah overthinking bagaimana selanjutnya

Bu Netty membawa murid lelaki nya tadi untuk berdiri dan lari ke luar sekolah selarang juga

Mereka berdiri dan lari keluar sekolah

Bu Netty pun ikut lari dan panik. Ia tidak yakin akan selamat karna guncangan nya sangat terasa dan kencang

Ia membaca berbagai doa untuk mendapat perlindungan dari sang tuhan sambil terus berlari

Tinggal ia di dalam sekolah itu. Ia kalang kabut, ia tidak tahu harus pergi kemana

Pintu gerbang sekolah masih jauh jaraknya

Dan sekarang hanya ada ia di sekolah itu. Bahkan rasa takut nya hilang begitu saja, padahal bisa saja ia pingsan sekarang kalau melihat hal hal berbau mistis

Ia meneriaki Pak Satpam yang berada di luar untuk meminta pertolongan. Persetan ia tak takut apa yang akan terjadi nanti

Ia sudah sangat panik, mungkin kalau ia tadi tidak lari sekarang beliau sedang menangis karna ketiban sebuah material sekolah yang rubuh karna guncangan gempa yang keras

Di ujung sana beliau melihat murid lelaki yang sedang berlari ke arah nya

Dekat dan semakin dekat jarak antara mereka. Sampai sang guru pingsan dan Daren pun panik bagaimana cara membawa sang guru ke luar dari sekolah

Cara satu satu nya adalah menggendong sang guru. Namun apa kah itu sopan, entah lah ia akan dihukum atau tidak nanti

Secepat kilat ia menggendong Bu Netty dan langsung membawa nya keluar sekolah. Ia berlari dan terus berlari tanpa jeda

Bahkan saat ia menuruni tangga ia tetap berlari. Dan akhir nya ia sampai di luar sekolah

"Kamu gak papa ren?" tanya kepala sekolah

"Saya..."

-Flavia
"seketika sadar bahwa,cuek itu menyenangkan dibandingkan, peduli namun tidak dihargai"

Wajib vote!
🪐🪐

FlaviaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang