Part 5 - Nyonya Besar

513 120 135
                                    

"Nona!?!"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Nona!?!"

Wajah- wajah  itu menampilkan raut penuh keterkejutan padanya, belum pernah terjadi, gadis yang sama menginjak kediaman tersebut untuk kedua kalinya.


"Kaget?"

"Kaget ya kalian semua?"

sinis gadis itu sambil menunjuk satu per satu maid disana dari tempatnya berdiri.


"Aku kesal dengan kalian, bohong semua!"
"Tidak bisa dipercaya"
"Buktinya aku menginjak tempat ini lagi.. Huuuhf"





"Maafkan kami, Nona!"

"Kami hanya menyampaikan apa yang selama ini kami lihat"





"Selamat datang kembali, Nona"

"Syelamatt datang kkeemmmbali, Nnona" Lalisa membeo, mengulang ucapan maid tadi dalam nada lucu bercampur kesalnya.

Semua maid menunduk, tidak enak hati. Disisi lain juga rasanya mereka ikut bertanya-tanya tentang apa yang sebenarnya terjadi pada si tuan muda itu.



"Selamat malam, Tuan muda"

Sang tuan rumah menyusul Lalisa dibelakang bersama asistennya, ia menyusul gadis itu bersama dua orang pengawalnya yang sudah lebih dulu tiba diruang tamu.




"Apa Tuan muda ingin makan malam sekarang?"

"Ya, siapkan yang istimewa"

"Baiklah, akan segera Tuan  muda"






Lalisa makan dengan sangat baik bersama Lin Yi disebelahnya saat ini. Interaksi yang terjadi sangat minim, lelaki itu lebih banyak memperhatikan Lalisa yang kali ini menikmati makan malam dirumahnya, meski reaksi wajahnya menunjukkan sikap malas. Mungkin ia jengah mengikuti apa saja yang diminta lelaki penuh kuasa ini.


"Mau yang lain lagi?"


"Tidak! meja sudah sepenuh ini, kau masih menyuruhku memesan yang lain? yang benar saja"

"Santai saja, jika kau ingin kenapa tidak"

"Woww, tapi ini sudah terlalu cukup, Tuan muda yang terhormat" Lalisa menyindir dengan nada yang mirip dengan cara bicara seluruh staff Lin Yi yang sering ia dengar.

Lin Yi tertawa tanpa suara.




"Kau sopan sekali, Sayaaaaang" godanya dengan menarik sedikit dagu gadis disampingnya.

"Iiiih"





































"Selamat malam, Tuan besar"

Gemuruh suara langkah terdengar, si Tuan besar sampai dengan pasukannya yang agak berlebihan jumlahnya. Lelaki terhormat itu masuk dengan langkah yang cepat, mungkin memang biasa baginya. Tapi ia kemudian berhenti, menatap kearah meja makan diujung sana, dimana Lalisa pun sedang melihat padanya.





Tiba-TibaWhere stories live. Discover now