Part 6 - Hide and Seek

680 118 111
                                    

Ini crita yg Top 1 request utk di update weekend ini 😊

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ini crita yg Top 1 request utk di update weekend ini 😊

Hari belum terlalu waktunya untuk beraktivitas, tapi gadis langsing bermata bulat sudah berjalan-jalan ke luar rumah. Ia berjalan-jalan ke taman kota, track jogging, track sepeda, semua ia datangi. Bukan untuk berolahraga, tapi ia hanya ingin menikmati suasana kota yang masih baru baginya di nuansa pagi libur. Tapi satu hal yang utama dari alasannya berjalan-jalan sejak pagi adalah menghindari kisah jemput paksa oleh si tuan muda yang masih belum puas bersamanya. Ini bahkan sudah lebih dari empat kali lelaki itu menculiknya paksa. Dan yang membosankan karena lelaki itu selalu menyuruhnya menemani ia bekerja.

Waktu bersama si Nyonya besar, Lalisa cukup senang karena ada hal lain yang bisa ia lakukan selain menemani. Apalagi sejak kecil ia memang suka bermain barbie dan salon-salonan, jadi ajakan si Nyonya untuk berdandan dengan semua outfit fashion favoritnya menjadi menyenangkan. Tapi kalau hanya bersama Lin Yi dan para pengawalnya itu, ia malas, sungguh.

Ia sedang duduk diantara taman bermain anak, yang saat ini masih sepi, jadi gadis itu duduk diayunan dan bermain sendiri. Lalu kemudian, Bambam, sepupu sekaligus partner in cirme-nya menelpon untuk menyampaikan informasi ter-update dari sana. Panggilan telepon beda negara itu hampir tiap hari mereka lakukan. Lisa mengangkat panggilan itu tanpa beranjak dari ayunan itu.




"Hallo, Bam"

"Hei, apa kau masih disekap si Tuan muda aneh itu?"

"Tidak, aku sedang ditaman. Aku keluar rumah dari pagi supaya dia dan pengawalnya tak menemukanku hari ini"

"Alaaah, sok mandiri sekali kau ini, Lali"

"Tinggal temani anak itu, apa susahnya? bahkan kau sejahtera bersamanya"

"Hei kau juga ikutan gila, Bam? Apa kau lebih suka aku disekap?"

"Aku kabur sejauh ini untuk berperang dengan Ayahku. Bukan untuk menjadi boneka tali si keluarga kaya itu"

"Jadi bagaimana kelanjutan cerita kemarin?"

"Cepat katakan!"

"Ayahmu masih mengerahkan orang mencarimu ke kampung halaman Ibumu"

"Terus keluarga besar Ibumu marah padanya, karena gara-gara itu mereka tahu kalau kau kabur dari rumah"

"Hahaa, rasakan!"

"Kau ini anak durhaka sekali!"


"Eh, apa katamu? kau dipihakku atau siapa sih sebenarnya?"

"Aku sudah bilang dari awal kalau aku tak mau, tapi ayahku sangat egois"

"Aku suka kalau dia semakin panik"

Tiba-TibaWhere stories live. Discover now