Part 2 - Malam

575 117 77
                                    

"Tolong bukakan dasiku!"

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.


"Tolong bukakan dasiku!"


"Mana bisa! Tanganku terikat"

"Bisa pakai sebelah tanganmu"


"Kenapa tidak dilepas saja sih?"

"Nanti kau kabur"

"Terus kenapa dasinya harus dibuka?"



"Aku ingin"

"Kau ini, entah kenapa tiba-tiba menculikku untuk hal yang tak jelas seperti ini...Aaaarghh! " Lalisa terlihat frustasi sekarang.




Ia dan lelaki itu sudah berada didalam sebuah kamar yang diduga adalah milik lelaki bernama Lin Yi itu. Lelaki itu membawanya kesana dihari yang sudah malam.


"Hei, bukakan dasiku cepat, Lalisa!"


"Hei Lin Yi, tuan muda yang aneh, sampai kapan kau akan mengikatku?"

"Sampai kau tak ingin kabur lagi"





Keduanya masih saling berhadapan dengan kepala Lalisa yang terus mendongak ketika berdebat dengan lelaki tinggi itu.


"Iiiih susah tahu?!" akhirnya Lalisa mencoba membuka dasi itu dengan sebelah tangannya, meskipun ia terus mengomel dengan bahasa yang bercampur-campur. Apalagi itu juga susah untuk dikerjakan hanya dengan tangan kiri. Lelaki itu hanya memperhatikannya tanpa berkedip, tersenyum tapi tetap misterius.



"Tuh kaaaan, lihat sendiri, susah!"




"Aku bantu dengan sebelah tanganku"

Lalisa geleng-geleng kepala melihat respon lelaki yang masih tak mau melepaskannya.





"Duh"





"Berhasil"


"Ah"





"Kemana lagi?" setelah dasi itu terlepas, lelaki itu menarik Lalisa ke ruangan berbeda yang hanya bersekat setengah tembok dari ruang kamar yang kelewat besar itu. Disana terdapat set perangkat bekerja dan perangkat game yang luar biasa komplit dengan segala bentuk.




Tiba-TibaTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon