Chapter 38 ♗

666 116 15
                                    

Berjalan Di Udara (3)

⧫︎ ⧫︎ ⧫︎

Sebuah pemukiman sederhana. Dengan bangunan-bangunan satu tingkat. Dikelilingi oleh area terbuka. Tanah datar cokelat dengan batu-batu kerikil.

Itu adalah daerah di sisi tenggara wilayah kekuasaan Bardev. Meski terlihat sebagai daerah yang miskin tapi sebenarnya wilayah itu adalah wilayah ternak. Semua orang di wilayah Bardev memperoleh bahan makanan dari wilayah tenggara.

Sebagai wilayah peternakan, Berg bukanlah wilayah yang pantas untuk mendapat serangan bandit. Dan wilayah Bardev di bawah pemerintahan Count Bardev sudah menjadi wilayah yang aman dan damai selama tiga generasi.

Serangan bandit di Berg adalah peristiwa yang baru dan merupakan hal yang wajar dipertanyakan.

Apa yang mereka cari. Kenapa harus Berg.

Tapi yang ingin Valias cari tahu bukanlah dua itu.

Serangan bandit pernah terjadi sebelumnya.

Hal itu terjadi di hari keberangkatannya dan keluarga Valias ke istana di hari ulang tahun Putra Mahkota Frey.

Dugaan Valias, alasan kenapa nama Bardev tidak pernah disebut di dalam buku web yang dia baca adalah

Karena keluarga Bardev tewas di hari penyerangan.

Di cerita yang asli, Valias Bardev tidak ikut dengan keluarganya ke istana.

Keikutsertaan Valias kemarin memberikan dampak hal yang berbeda. Yang meski Valias tidak tahu apa.

Karena nyatanya Valias tidak melakukan apapun yang bisa merubah nasib keluarga Valias Bardev. "Apa yang sebenarnya hendak Anda cari tahu, Tuan Muda."

Suara Alister terdengar tiba-tiba di dekat Valias yang sedang sibuk dengan pikirannya.

Valias menoleh ke arah Alister yang memandanginya dengan wajah datar.

"Inikah lokasi penyerangan baru-baru ini?

"Benar, Tuan Muda. Boleh saya tahu kenapa Anda ingin datang ke tempat ini?"

Alister memiliki senyum di wajahnya namun mata Alister memandangi Valias menusuk.

Anak ini menunjukkan sikap aneh belakangan ini. Sebenarnya apa yang dia tau?

"Aku ingin melihat tempat seperti apa Berg," Valias menjawab acuh.

"Berg adalah sumber bahan makanan wilayah Bardev. Bahan makanan kita didapatkan dari kota ini." Alister melihat Valias yang tengah melihat sekeliling. "Karena serangan bandit waktu lalu orang-orang pindah ke kota yang sebelumnya kita lewati. Berg saat ini tengah kosong. Beberapa ksatria Bardev tengah menjaga pintu perbatasan Berg. Tapi,"

Mata Alister menyipit menyerupai bulan sabit, "saya pikir bandit-bandit itu tidak masuk melalui pintu masuk kota melainkan menggunakan sihir berpindah."

"Kenapa kau berpikir begitu?" tanya Valias.

"Berg bukanlah wilayah yang dikelilingi wilayah kosong," Alister menjawab. "Di luar pintu masuk Berg adalah kota kekuasaan wilayah lain. Bandit-bandit itu tidak mungkin berasal dari sana." Dia menajamkan cara bicaranya. "Kota Berg kita tidaklah dikelilingi oleh kota-kota yang bermasyarakat miskin. Kehadiran para bandit itu adalah sebuah misteri, Tuan Muda."

Valias bicara. "Katakan. Apakah kau adalah pengguna senjata?"

Alister menaikkan alisnya terhadap pertanyaan Valias.

Kemudian menyeringai.

"Apakah Tuan Muda menyadarinya?"

Valias di tempatnya menghela napas.

[HIATUS] Count Family's Young Master 백작가의 젊은 주인Where stories live. Discover now