21

9.5K 1.2K 102
                                    

Selama perjalanan pulang, pikiran Bram berputar pada kejadian tadi dimana Aris tiba-tiba menciumnya.

Bahkan sesampainya di rumah, Bram mengabaikan ayahnya yang terus memanggil namanya.
"Bram! Astaga anak ini !"

Karena kesal, ayah Bram melepas sendal lalu melemparnya tepat di kepala Bram.

"Ugh!" Bram mengusap kepalanya, dia menoleh dan mendapati ayahnya menatap Bram tajam.

"Ayah memanggil mu sejak tadi, kemari !"

"Hah.. ya ampun ayah, aku hanya fokus pada pikiran ku.. ada apa ?" Tanya Bram mendekati ayahnya lalu memasang kembali sendal di kaki ayahnya.

"Ayah mendapat kabar kalau kamu berbuat onar di pernikahan orang lain.. untung saja ayah tidak datang tadi !"

"Ayah, kemari.. duduk bersama ku, nanti tekanan ayah naik" Bram menuntun ayahnya untuk duduk di sofa ruang tamu.

"Sekarang ceritakan apa yang sudah terjadi.. ini tidak seperti diri mu, kamu akhir-akhir ini pun jarang di rumah" kata ayah Bram, dia bukan marah karena Bram sudah dewasa dan mengerti apa yang akan dia lakukan tapi sebagai ayah, dia hanya khawatir pada putranya ini.

Bram menghela nafasnya berat.
"Ayah.. aku pernah mengatakan kalau aku tidak tertarik untuk berumah tangga bukan berarti aku tidak mau dan beberapa bulan lalu aku bertemu seseorang..."

Ayah Bram cukup terkejut mendengar hal ini karena yang dia tau, Bram tidak pernah membahas masalah cinta dan setiap kali orang tuanya bertanya Bram selalu menghindar tapi kali ini Bram mau membicarakan hal ini dengan ayahnya.

" ... Pertama kali bertemu, aku bisa merasakan debaran di dada ku.. aku tau dia orangnya, dia pasangan takdir ku.. jadi ayah, seperti ini lah rasanya jatuh cinta" senyum terukir di bibir Bram.

Ayah Bram sangat penasaran jadi dia langsung merapat duduk di dekat anaknya.
"Katakan, siapa orangnya ?! Kapan kamu membawanya bertemu ayah dan ibu ?!"

Bram menekan-nekan jarinya bergantian.
"Aku sudah mengungkapkan perasaan ku tapi dia masih ragu karena dia baru saja bercerai"

"Apa ?" Ayah Bram cukup terkejut mendengar kalau orang yang Bram suka pernah menikah.

Bram menatap ayahnya.
"Dia juga punya anak dari pernikahan sebelumnya.. kami datang ke pernikahan itu hanya untuk memberi mantan suaminya pelajaran" lanjut Bram.

"Apa ?!" Ayah Bram semakin terkejut, dia berdiri menatap putranya.

"Sayang! Sayang dengar apa yang anak mu ini katakan!" Panggil ayah Bram, ibu Bram keluar dari kamar.

"Ada apa ayah ?" Tanya ibu Bram penasaran.

Ibu Bram langsung duduk di dekat Bram.
"Apa terjadi sesuatu ?" Tanya ibunya lagi.

"Lihat putra mu ini, dia bilang... Dia menyukai omega yang sudah pernah menikah dan punya anak!"

Ibu Bram membulatkan matanya.
"Benarkah ?"

Bram menunduk lalu mengangguk pelan.
"Usianya lebih muda dari ku bu, tahun ini mungkin 25"

Ayah dan ibu Bram saling bertatapan.
"Bagaimana bisa kamu merahasiakan hal seperti ini dari kami ? Sejak kapan kalian kenal ?" Tanya ibu Bram.

"Aku sedikit lupa, mungkin sekitar 2 tahun lalu" jawab Bram.

"Yang benar saja Bram!" Suara nyaring ayah Bram berhasil membuat alpha ini semakin menunduk.

Bram mengepalkan tangannya, dia takut ayahnya marah. Tiba-tiba ayah Bram menepuk kasar lengan putranya.

"Anak ini.. sudah dua tahun tapi kamu tidak pernah membawanya kemari ! Bawa dia, ayah ingin bertemu dengannya.. jangan lupa bawa juga calon cucu ku!"

Deg!
Bram langsung menatap ayahnya.
"Ayah tidak marah ?" Tanya Bram.

Ayah Bram menepuk-nepuk kasar punggung Bram.
"Untuk apa ayah marah ? Kamu menyukai seseorang dan berpikir untuk menikah saja sudah membuat aku senang, hah.. ku pikir kamu jadi bujang lapuk, aku takut gajah mu itu hanya kamu pakai untuk buang air kecil saja tapi sekarang kamu berpikir untuk membuat anak.. ayah jadi terharu"

"Ayah, jangan bicara seperti itu !"

"Haha, ayah mu benar.. ibu setuju, jadi fungsinya tidak hanya untuk membuang air kecil saja tapi mengeluarkan benih calon cucu ku"

"Ugh! Ibu.. jangan ikut-ikutan!" Wajah Bram memerah, dia tidak menduga orang tuanya akan merestui hubungannya dan Aris.

Sekarang Bram tinggal menunggu Aris jatuh hati padanya.

.
.

Bersambung ...

(Tamat) Second Choice (ABO 18+)Where stories live. Discover now