Chapter 41 ♗

593 112 6
                                    

Kau di sini? (2)

⧫︎ ⧫︎ ⧫︎

"Apa keunggulan kalian?" tanya Valias.

"Kami pandai menggunakan senjata. Kaum kami diberkati dengan pemuda-pemuda berfisik kuat dan menggunakan beberapa macam alat bertarung. Kami juga pandai menggunakan sihir. Dan kami, menyimpan sesuatu yang bagus dalam mengobati sakit."

Valias mengangguk dalam mendengar tuturan Rama. Meski sempat menangkap keraguan dari kalimat yang terakhir.

Pengguna senjata dan sihir. Juga tabib dan obat-obatan serta ramuan penyembuh. Komponen-komponen itulah yang dibutuhkan dalam perang. "Aku hanya meminta kalian untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk sembilan bulan ke depan. Berlatih dalam menggunakan senjata dan sihir. Sihir yang aku inginkan adalah sihir pelindung dan juga sihir penyerang. Tapi,"

Valias menjeda ucapannya. Membuat semua orang menanti apa yang selanjutnya akan dikatakannya.

Valias memasang senyum kecil. "Fokuslah untuk memperkuat sihir pelindung. Kalian harus melindungi diri kalian sendiri dan juga orang-orang di sekeliling kalian di pertarungan nanti. Itu, adalah yang aku minta pada kalian."

Semua orang yang ada di dalam ruangan terdiam mendengar ucapan Valias. Tidak menyangka pemuda itu akan meminta sesuatu yang begitu sederhana.

"Tuan Valias tidak perlu khawatir. Kami akan memberikan yang terbaik untuk Anda," ucap Rama. "Di bulan Pendahan nanti, kaum elf kami akan berdiri di barisan paling depan melindungi Hayden sesuai keinginan Anda ."

Bulan Pendahan. Itu adalah bulan dimana para pengguna tombak akan menegakkan tombak mereka di tiga hari pertama bulan pendahan berlangsung. Merayakan hari yang sesuai namanya. Pendahan. Yang juga berarti tombak.

Tapi Bulan Pendahan di Hayden tahun ini, tidak akan berupa perayaan dimana para ksatria menegakkan tombak dan memakan makanan juga minuman jamuan yang dipersembahkan pada mereka.

Melainkan hari dimana semua kehancuran Hayden dan kematian semua penduduk Hayden akan dimulai.

Tapi Valias akan mencegah itu. Dengan semua pengetahuan yang dia punya. Dia akan menyelamatkan semua orang yang seharusnya mati.

Termasuk keluarga Valias Bardev. Dan juga Kei. "Aku berterima kasih untuk peminjaman kekuatan kaummu, Tuan."

Rama menggeleng. "Tolong panggil saya Rama, Tuan Valias."

Jika apa yang Valias katakan benar, bahkan jika dia tidak menuruti ucapan pemuda itu pun, kaumnya akan jatuh ke tangan kerajaan lain. Dan dia berfirasat takdir kaumnya tidak akan lebih baik dari menjadi senjata perang kerajaan pemuda berambut merah itu.

Untuk sekarang Rama hanya ingin menuruti ucapan remaja itu. Berharap laki-laki itu mengatakan hal yang sebenarnya, dan bisa menjauhkan kaumnya dari takdir buruk.

Valias merasa dia sudah cukup menyampaikan apa yang ingin dia sampaikan. Dia hanya ingin para elf itu melihat sosok Frey. Mengakui pemuda itu sebagai pemimpin dan pemberi perintah untuk mereka. Valias juga hanya ingin para elf itu mempersiapkan diri mereka sebaik mungkin.

Sisanya, Valias akan mengumpulkan lebih banyak kekuatan lagi.

Karena yang akan menjadi senjata utama Hayden adalah remaja itu.

Valias mengangguk pada dirinya sendiri. Merasa cukup pada apa yang sudah dia canangkan. "Sekarang sudah malam. Saatnya kalian untuk beristirahat. Anda juga, Yang Mulia Frey."

Valias juga sudah melihat penampilan calon raja Hayden itu. Berantakan dan kelelahan. Dia berhak mendapatkan waktu istirahatnya.

"A- Ah."

[HIATUS] Count Family's Young Master 백작가의 젊은 주인Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang