Chapter 2

3.9K 520 96
                                    

Votement ya biar yang baca berkah dan yang nulis bahagia.

*Awas Typo*

***

Taehyung berjalan dengan gontai melewati lorong menuju meja kerjanya dengan pandangan menunduk. Dia tidak mengerti kenapa Manajer Lee tiba-tiba saja menyuruhnya untuk mengundurkan diri.

Yang benar saja! Dua hari lalu dia baru saja menyelesaikan desain arsitektur untuk proyek besar di pemerintahan. Bukankah dia seharusnya mendapatkan apresiasi, naik jabatan, atau naik gaji, setidaknya bonus. Tapi kenapa dia malah mendapat surat pengunduran diri. Kenapa?

Astaga! Semua ini tentu saja membuatnya sangat sedih.

Lamunannya membawa ingatan Taehyung pada kejadian beberapa saat lalu.

"S-Surat pengunduran diri? Aku harus membuat surat pengunduran diri dari perusahaan?" Taehyung bertanya pada sang manajer dengan raut kaget.

"M-Manajer? Maksudnya apa? Apa aku melakukan kesalahan? Tapi aku merasa sudah melakukan semuanya dengan baik, aku juga menyelesaikan proyekku tepat waktu, tapi kenapa--"

"Taehyung, maafkan aku. Ini juga di luar kehendak ku--"

"Maksudnya, di luar kehendak anda bagaimana? Manager tolong jelaskan yang sebenarnya."

Pria paruh baya itu menatap arsitek muda dan berbakat ini dengan pandangan sendu. Dia juga tidak ingin Taehyung ke luar dari perusahaan. Tapi....

"Maaf, Taehyung, aku tidak bisa membantumu. Ini sudah keputusan top manajemen, dan direksi memintanya secara langsung, tentu perusahaan menyetujuinya tanpa punya pilihan. Maaf, Taehyung."

Taehyung, tersadar dari lamunannya ketika ponsel pintar miliknya bergetar, dan menampilkan nama sang Ibu di layar.

Tiba-tiba saja pemuda menawan nan tampan itu merasa sedih, pasti Ibunya akan sangat kecewa. Sedih, saat tau Taehyung harus mengundurkan diri dari pekerjaan yang dia sukai. Ini impiannya.

Menjadi arsitek adalah impiannya, Ibunya bahkan berusaha mati-matian berkerja, agar dia bisa terus bersekolah demi mencapai mimpinya.

Tapi....

Taehyung dengan cepat menekan tombol hijau sambil berusaha menampilkan senyum.

"Ma? Aku disini--"

"Taehyung!"

Deg!

Taehyung seketika menegakkan tubuhnya waspada, dia bahkan mulai menekan tombol lift, masuk ke lift lalu menekan tombol lantai dasar, entah kenapa perasaannya tidak enak.

Apalagi setelah mendengar seruan dari ponsel ibunya ini. Sayup-sayup dia mendengar suara tangisan, teriakan, dan seruan, ada apa?

"Ma?! Mama, ada apa? Apa sesuatu terjadi? Mama di mana? Katakan padaku?! Ma, tolong jawab--"

"Taehyungie, pihak pemerintah kota tiba-tiba datang ke restoran kita, dan mengatakan akan menutup restoran. Mereka bilang restoran kita menjual barang ilegal, Taehyungie--"

Mendengar Ibunya menangis lirih seperti ini, pemuda itu ingin berlari menuju mobilnya. Menuju Ibunya yang kini tengah menangis lirih disambungan telepon.

"Ma, tenanglah. Aku sedang dalam perjalanan pulang. Tenanglah, semuanya akan baik-baik saja. Mama, jangan khawatir aku akan segera pulang. Jangan menangis, Ma," lirih Taehyung dengan pandangan berkaca.

SAME PAGE [KOOKV VERSION] ENDWhere stories live. Discover now