Chapter 15

3.4K 373 49
                                    

Votement ya:) biar yang baca berkah dan yang nulis bahagia.

*Awas Typo*


***

"Ternyata Taehyung memang sangat tampan, pantas saja kau menyukainya."

"Dia milikku," balas Jungkook ketus.

Nayeon hanya berdecih sambil mengambil map dan segala keperluan meeting milik Jungkook.

"Aku hanya mengatakan bahwa kekasihmu itu tampan, tidak berniat untuk menggodanya atau mengambilnya darimu, kenapa kau begitu posesif?"

"Aku juga hanya mengatakan fakta bahwa Taehyung adalah milikku," balas Jungkook berdiri hendak meninggalkan ruangan kerjanya menuju ruangan rapat yang sebentar lagi akan dimulai.

Tetapi tiba-tiba pria itu menghentikan langkahnya, lalu menoleh pada Nayeon yang berjalan di belakangnya.

"Apa?" tanya Nayeon heran. "Kau melupakan sesuatu?"

"Kau sudah melihat Taehyung? Bagaimana kau tau dia tampan?"

Nayeon meringis pelan, "Jungkook bagaimana jika aku menjawab pertanyaanmu setelah meeting selesai?" tawar wanita itu sambil tersenyum.

"Sekarang. Aku ingin tau sekarang."

"Aigoo...baiklah, tidak usah memasang wajah menyeramkan seperti itu. Kau benar-benar tidak punya belas kasih, bahkan pada sahabatmu sendiri."

"Katakan."

"Iya-iya, tadi resepsionis mengatakan jika ada tamu yang ingin bertemu denganmu. Tetapi karena kau sedang sibuk maka aku sebagai sekertaris yang baik berinisiatif untuk menemui tamu itu, siapa tau itu orang penting bagimu. Dan tenyata benar, dia sangat penting bagimu, karena pria itu memperkenalkan namanya sebagai Taehyung."

"Fuck! Kenapa kau tidak bilang dari tadi bahwa Taehyung ada di sini, apa dia sudah pulang?"

"Lihat inilah yang tidak kuharapkan, kau akan ada meeting penting sekarang, jadi harus fokus dulu dengan itu. Dan soal Taehyung jangan khawatir, aku membawanya ke ruangan tamu VIP dia bilang dia ingin menunggumu, dan dia juga membawa makan siang untukmu."

Jungkook terlihat berusaha menahan kekesalannya saat ini. "Jadi maksudmu makan siang yang tadi kau bilang dari restoran itu adalah makanan dari Taehyung? Kenapa kau tidak membawa dia ke ruanganku?"

"Iya, hehehe....tolong jangan marah. Aku melakukan itu untukmu juga, oke? Kau harus bisa mengendalikan dirimu, setelah meeting ini selesai, terserah saja kau mau melakukan apa. Tetapi tolong kau harus meeting dulu oke? Lagi pula menurutku ruangan tunggu VIP lebih aman, karena jika ayahmu tiba-tiba kemari dia tidak ada menemukan Taehyung di sini."

"Pantas saja makanan itu tidak terasa asing di lidahku. Aku harus menemuinya dulu," ujar Jungkook.

"Tidak," hadang Nayeon. "Aku tau bagaimana kau, setelah bertemu dengannya kalian hanya berakhir saling menindih satu sama lain. Kita meeting dulu, baru kau bisa menemuinya, selain itu aku sudah menceritakan perihal meeting penting ini pada Taehyung, dia pasti akan marah jika tau kau mengabaikan meeting karena dirinya."

Jeon Jungkook menatap Nayeon dengan tajam, wanita ini benar-benar sangat pandai berbicara, apa dia harus mencari sekertaris baru?

"Aku menyesal telah menceritakan soal Taehyung kepadamu," ketus Jungkook sambil berjalan ke arah ruang rapat.

"Kenapa kau begitu sensitif, begitu saja marah," balas Nayeon sambil merengut.

"Wanita gila."

"Ya...ya...ya....memang hanya Tuan Muda Jeon yang waras."

SAME PAGE [KOOKV VERSION] ENDDonde viven las historias. Descúbrelo ahora