Chapter 14

3.5K 431 71
                                    

Votement ya:) biar yang baca berkah dan yang nulis bahagia.

*Awas Typo*


***

Selang dua minggu hubungan keduanya terjalin. Baik Jeon Jungkook maupun Taehyung telah sama-sama menerima bahwa keduanya memang tertarik satu sama lain. Dan dalam fase dua minggu ini mereka berusaha mendalami karakter masing-masing. Tidak jarang juga keduanya akan berakhir dengan pertengkaran. Namun itu masih bisa terkendali.

Apalagi Taehyung yang selama satu minggu ini juga disibukkan mengurus restorannya yang mulai beroperasi, sambil menunggu panggilan interview kerja, sehingga membuat intensitas pertemuan keduanya hanya bisa terjadi di malam hari.

Kadang jika sempat Jungkook akan menghabiskan waktu makan siangnya di restoran pria itu.

Nyonya Kim juga sudah mengetahui mengenai restorannya yang telah beroperasi. Hubungan Jungkook dengan Ibu Taehyung juga semakin dekat. Jungkook secara rutin menelpon wanita itu sebelum keduanya terlelap. Benar, yang Ibu Taehyung ketahui Jungkook dan putranya memang dekat, dan dia tau bahwa mereka memang sudah tinggal bersama selama beberapa hari ini, karena sang putra sendiri yang mengatakan semua itu kepadanya. Tetapi Taehyung tentu tidak menceritakan hal yang lebih dari itu, tidak juga hubungan yang sudah terjalin di antara mereka.

"Kau masak apa, hm?" kata Jungkook sambil memeluk tubuh Taehyung dari belakang.

"Dimsum goreng, kau tadi pagi ingin makan ini kan?"

Dengan senyum mengembang Jungkook mengecup pipi Taehyung gemas. Keberadaan pria menawan itu telah membuat hari Jeon Jungkook tidak suram seperti sebelumnya. Karena kini, setelah pulang bekerja akan ada seseorang yang menyambutnya di penthouse. Taehyung membuat Jungkook yang dikenal sebagai pria berhati dingin memiliki rumah untuk pulang. Sosok menawan itu lebih dari berharga bagi seorang Jeon Jungkook.

Chup!

"Berhenti mencium ku, atau dimsum mu akan gosong!"

Chup!

"Jeon Jungkook!" seru Taehyung saat dengan sengaja pria itu mengecup lehernya.

"Apa sayang? Aku di sini tidak perlu berteriak," katanya sambil menumpukan dagunya di bahu Taehyung.

Taehyung memutar mata malas, dia pun mengangkat dimsum tersebut dan menaruhnya ke atas piring. Lalu memutar tubuhnya sambil menyodorkan piring tersebut pada Jungkook.

"Bawa ke meja makan, aku masih harus menyelesaikan supnya," perintah Taehyung lembut.

"Aku akan melakukan perintah mu, sebelum itu beri aku ciuman dulu," Jungkook menyeringai di hadapan sang kekasih.

"Kalau begitu kau tidak usah makan."

"Aigoo....Taetae, kenapa kau begitu kejam?"

Pria tampan itu mendengus kecil, "Aku memang kejam, jadi pilih mau makan atau cium?"

Taehyung melakukan ini bukan tanpa alasan, karena setiap kali keduanya berciuman tidak ada satu pun dari mereka yang mau berhenti. Itu jelas berbahaya, malam ini dia tidak mau berakhir mendesah di bawah sang kekasih.

"Tentu saja makan, karena nanti setelah energiku terisi aku bisa menghabisi mu tanpa ampun."

"Jeon Jungkook!!"

Jungkook dengan cepat merebut piring itu dari Taehyung, lalu secepat kilat pergi dari sana sambil tertawa keras.

Kelakuan pria itu selalu saja membuat Taehyung sakit kepala.

SAME PAGE [KOOKV VERSION] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang