Chapter 64 ♗ (a/n)

565 89 6
                                    

Valias meminum air dalam cangkir besar yang memiliki perasa tawar dengan sekelebat rasa lain yang familiar ketika terkecap olehnya di lidah. Jika ingatannya tidak salah maka air dengan warna menjurus ke kuning yang ada di cangkirnya itu memiliki rasa yang mirip dengan air zamzam.

Suara Frey terlantun dari arah tempat pemuda itu duduk. Menarik atensi Valias ke arahnya. "Valias. Mau mendengarkanku?"

Valias didatangi rasa heran. Dia menoleh ke arah Frey memberinya pandangan yang memberitahunya untuk segera mengucapkan apa yang dia ingin Valias dengarkan. "Aku punya ide agar pengguna takhta memiliki unit definitnya sendiri," calon Raja kerajaan terbesar di Reiss itu berkata. "Yang akan bergerak hanya atas instruksi dari raja, dan bertindak di dalam bayangan untuk bekerja menumpas isu Hayden secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan."

Sekelebat rasa puas menghampiri Valias membuatnya tertegun. Dia tersenyum kecil. "Itu ide yang bagus. Bagaimana Yang Mulia akan melakukan perekrutannya?"

"Mengirim seseorang untuk berbicara dengan mereka-mereka yang ingin kurekrut," jawab Frey.

"Siapa orang itu?"

Frey menyengir. "Kau?"

"Aku merekomendasikan Danial," ujar Valias.

Frey memutar otaknya. "Siapa itu...Danial?"

"Adikku," Valias merespons. "Orang yang akan menjadi kepala keluarga Bardev selanjutnya."

"Bukan kau?"

"Bukan," Valias menggelengkan kepalanya menyanggah pelan. "Aku hanya kakak yang akan mendukungnya."

Frey membuat dirinya berpikir. "Danial memang sudah lebih banyak mendapatkan pendidikan tentang menjadi kepala bangsawan dibandingkan kau. Selain itu ketika dia belum tau dia mempunyai kakak dia pasti sudah siap untuk menjadi penerus ayahnya. Akan tidak rela dia jika tahu-tahu posisi itu berpindah padamu begitu saja."

"Itu benar atau tidak, sejak awal aku memang tidak punya niatan untuk menjadi penerus posisi ayahku," Valias menepis. "Aku hanya putra biasa."

Frey mendengkus. Putra biasa yang punya pengaruh sebesar ini pada masa depan Hayden. "Kalau tidak salah Danial adikmu itu terpaut tiga tahun denganmu? Dengan kau seusia dengan Wistar itu berarti adikmu itu masih berusia lima belas tahun."

"Dia masih muda. Tapi aku ingin mengikutsertakannya dalam rencana yang kupunya."

"Rencana apa?"

"Aku ingin memberi bantuan pada Yang Mulia," terang Valias. "Tapi daripada aku secara pribadi menjadi pendukung Anda aku ingin Danial menggantikanku."

Frey membuat spekulasi. "Apakah itu karena kau yang sakit?"

Itu bukan alasan yang tepat tapi Valias akan mengiakannya. "Iya. Danial akan lebih bisa diandalkan daripada aku."

Wajah Frey menunjukkan rasa tidak terima. "Aku tidak akan kehilanganmu. Akan kupastikan kau mendapatkan pengawasan kesehatan terbaik."

Jika Abimala berada di posisi Frey dia pun akan mengusahakan hal yang sama. Jadi dia mengiakannya. Pun, jika dia jadi harus meminum larutan-larutan racikan obat seperti yang saat ini merupakan yang ada di cangkirnya sebagai Valias Bardev. "Lakukan yang Yang Mulia mau."

[HIATUS] Count Family's Young Master 백작가의 젊은 주인Where stories live. Discover now