Enam

3 0 0
                                    

November 2020. 

Karena posisi masih pandemi nyari kerjaan susah banget. Dan seperti biasa kalau gue lama-lama dirumah bisa stress, selain mama suka ngomel uang jajan gue juga tipis. Gue mutusin buat nyari-nyari kerjaan, lumayan kan daripada nganggur di rumah. Yang nyantol di salah satu perusahaan statusnya PMA milik orang Korea, pabrik wig yang bisa dikata salah satu terbesar di kota gue. Perusahaannya punya 7 cabang yang tersebar di Jawa Tengah dan D.I.Yogyakarta.

Gue diterima sebagai staff Export Import (Exim) yang di dalam department itu ada 9 Orang lainnya, 4 orang dibagian import dan 5  orang dibagian export. Dan gue di bagian import. Karena dulu pernah di bagian exim juga secara umum gue udah lumayan paham alur kerjanya. Kita dibantu sama pihak forwarder yang di Jakarta.

Kerja disana lumayan enak, gaji lumayan lah. Jam kerja sesuai banget dan gak ada lembur. Oya di perusahaan ini tiap departemen di bawahi manager yang orang Korea. Manager gue baik, ngomong bahasa Indonesianya udah bagus si menurut gue, jadi komunikasi bagus, gak galak juga. Walau manager gue terkenal pelit soal uang, jarang bagi-bagi uang/bonus, gak pernah ajak para staff nya buat makan-makan. Setidaknya kerja gak adan tekanan.

Daripada manager keuangan yang ruangannya di sebelah gue, katanya sering ngajak para staff nya buat makan-makan, tapi gila kalau di kantor suka marah-marah, bentak-bentak gitu kalau jawaban dari staff nya tidak memuaskan untuk dia atau lambat, suka teriak-teriak sampai banting barang kalau lagi emosi. Pokoknya untuk staff accounting mental baja banget si kerja sama tipe atasan yang kayak gitu.

Pas gue awal-awal disitu ownernya tiap hari ke kantor, terus bulan Februari (kalau gak salah) balik ke Korea, kata sekretarisnya si paling 2 bulan balik ke Indo. Tapi sampai gue resign di bulan September gak balik-balik ke Indo gue gatau kenapa.


September 2021. 

Utusan salah satu anggota DPRD di kota gue yang rumahnya masih satu kampung sama gue. Bahkan kalau di runtut katanya masih ada hubungan keluarga gitu, ya kerabat jauh semacam gitulah, gue juga bingung jelasinnya. Beliau menawarkan kerjaan yaitu untuk mengabdi di salah satu dinas di kota gue, jadi dinas itu ada UPT nya. UPT adalah Unit Pelaksana Teknis.

Singkat cerita gue mengabdilah di UPT Dinas tersebut, sistemnya kontrak. Jadi gue dibayar pakai anggaran UPTD tersebut istilahnya OH kayak upah harian gitu.


kisahkuWhere stories live. Discover now