WY | 2

3 1 0
                                    

"psst psst hust Jihan ih budek!" bisik Kalila di meja samping Jihan.

Jihan menahan tawa mendengar bisikan Kalila. Saat ini mereka tengah ulangan dadakan fisika dari guru tentu membuat seisi kelas kaget berjamaah.

Jihan menoleh sedikit lalu menaikan sebelah alisnya.

'apa?'

Kalila membalas tanpa bersuara,
'nomol tujuh apa?'

'C'

Kalila tersenyum puas lalu segera ia tulis di kertas nya.

15 menit berlalu akhirnya kegiatan selesai. Waktu istirahat yang ditunggu umat siswa dan siswi akhirnya tiba.

"Baik lah, kita akhiri saya permisi."
ucap Pak guru lalu pergi keluar kelas.

"Hawa panas nya ngikut pak Dani euy," seru arbian sang ketua kelas.

"Bai lah gue mau keluar, eneg gue dikelas!" seru yang lain.

"Ih cuy kelapa ku gosong cuy ayo buruan ke kantin biar ga gosong lagi nih kelapa!"

"ENDAS HEH!"

Jihan dan Kalila menggeleng kan kepala nya heran.

"Aneh ya meleka. Apa apa teliak apa gak sakit tuh tenggolok?" tanya Kalila pada Jihan.

[Merek, teriak, tenggorokan]

"Kal, ada mirror tuh Deket pintu,"
ucap Jihan sembari tersenyum lebar hingga mata nya tertutup bak bulan sabit.

"Aduh mbak Jihan tolong jangan tersenyum tidack baik buat kesehatan jantung ku," celetuk arbian temen sekelas.

Kalila memandang sinis arbian,
"Heh! Emang Lo pikil sahabat gue vilus hah?"

[Pikir, virus]

Arbian mengernyit heran.
"Pilus? Pilus Garuda?"

"Virus maksudnya," sambung Jihan.

"Apa sih kal, maksud gue tuh senyum Jihan tuh Manis nah, gula aja kalah makanya kalo gue liat dia tuh takut diabet-"

"Stop. Mulut kau bau, makan jengkol pasti. Dah bye. Kuy kantin han." Ujar Kalila asal njeplak.

Jihan ternganga mendengar penuturan Kalila.

Arbian melongo kaget, "asem tuh anak, kit heart gue anjim." Gumam nya sambil menepuk dadanya.

"Alay!" seru siswa lain yang lewat.

"Gue tandain lo!" ucap bian sambil menunjuk siswa itu. Siswa itu memberikan jari tengah nya ke belakang tanpa menoleh.

"Asem tenan rek." gumam bian sambil menggeleng kan kepala nya.

Di kantin yang ramai, Kalila salah satu nya yang paling heboh.

"BI BAKWAN NYAA AMBIL KAN TANGAN KU GA NYAMPEK!"

"EH EH APAAN SIH LO GUE DULUAN JUGA!"

"MINGGIL LO HANTU"

[Minggir]

"EH COPET!! KEMBALI KAN TAHU GUE!! AWAS LO YE"

"Si kalila heboh banget kaya ibu-ibu rebutan sembako," ucap Aan yang tiba-tiba duduk disamping jihan yang menunggu Kalila.

"Padahal tadi dikelas juga dia bilang,
Apa gak sakit tuh tenggorok, padahal mah dia juga kaya gitu." balas Jihan.

"Ck, emang dari dulu dia begitu. Dia nurun emak nya. Bar bar bukan maen,"

Jihan terkekeh, "ya namanya juga turunanan."

"Lo ga nungguin gue ya an, tega amat lo!"

"Alah kan Yan, lo kan udah terbiasa sendiri. Udah lama jomblo kan? Pas nya itu." balas Aan pada bian. Yah dia arbian.

224 With You (On Going)Where stories live. Discover now