WY | 4

1 0 0
                                    

Kejadian Bullyan sudah berlalu seminggu yang lalu.
Banyak yang sering menertawakan dysandra dan teman nya itu.

Tidak menutup kemungkinan mereka sangat malu karena si tukang bully menyapu layak nya babu-?

Karena itu Jihan merasa sedikit bersalah. Namun karena ucapan  Kalila bahwa itu bukan salah Jihan.

"JIHAN!!" panggil siswa di koridor sekolah.

"Lho? Itu kak lakhan kan?" tanya Kalila.

Jihan membulat kan mata nya, dengan segera dia memegang tangan Kalila.

"Kalila ... Em boleh kasih gue waktu buat ngomong sama Jihan?" tanya siswa itu. Dia Rakhan.

Kalila memicing kan mata nya,
"Boleh asal awas kalo kak lakhan macem-macemin Jihan!!" ujar Kalila.

Rakhan tertawa hingga mata nya menyipitkan bak bulan sabit.

"Tenang aja, gak lama kok." Setelah mengucapkan itu Kalila langsung bergegas menuju kantin mengambil toples milik Jihan.

Saat ini Jihan dan rakhan ada di koridor sekolah menuju parkiran.
Sekolah mulai sepi dikarenakan sudah waktu nya pulang.

"Jihan, gue mau min-,"

"Apa lagi yang mau dijelasin kak? Bukan nya aku udah nurutin kemauan kalian semua? Kenapa kakak hadir lagi? Kenapa? Aku udah berjuang hidup untuk menjauh dari kakak sama yang lain dari semua kejadian yang gak aku tau asal usul nya!!"

"Gue tau plis ayo ikut gu-" ucapan rakhan terhenti saat tangan nya ditepis oleh Jihan saat hendak memegang nya.

"Enggak kak, maaf Jihan sibuk." Jihan berjalan mendahului rakhan.

Tak ingin kesempatan nya hilang, rakhan menarik Jihan paksa.

"Plis Jihan ikut gue Lo gak bakal nyesel!! Jangan batu Jihan ini juga buat kebaikan Lo juga!!"

Jihan meronta-ronta untuk melepaskan cengkraman kuat dari rakhan.

"Le-lepas kak!! Sak-it!"

BUGH

"Situ cowo apa banci? Berani main kasar sama cewe?" ucap siswa yang penampilan nya acak-acakan yang berusaha melindungi Jihan.

Setelah Jihan dan rakhan berjarak, dengan cepat Jihan berlindung di balik siswa itu.

"Ini gak ada urusan nya sama Lo!
Lebih baik Lo pulang!" ucap Rakhan penuh tekanan.

"Duh cicak tengik, banyak bacot Lo. Beraninya main kasar sama cewe. Penampilan imut-imut tapi sikap kaya amit-amit. Bukan maen," ucap siswa itu sukses membuat Rakhan terbakar emosi.

"Banyak bacot lo pantat kuda!" ucap Rakhan ketus.

"Dih, ngelawak sia?"

Tatapan nya beralih ke Jihan, dengan penuh penyesalan.
"Jihan maafin gue," ucap Rakhan lalu pergi meninggalkan mereka berdua.

"Oh jadi nama Lo Jihan? Kenalin gue Radika elfathan," ucap siswa bernama Andika sambil mengulurkan tangannya.

Melihat tidak ada balasan dari Jihan ia langsung menurun kan nya.

"Woi gue ngajak kenalan,"

"Ma-af Dika ya? Salam kenal aku Jihan, makasih ya buat tadi, aku duluan ya assalamualaikum,"

Dika menggaruk tengkuknya melihat kegugupan Jihan saat berbicara.
"Tuh cewe kenapa sih? Lugu amat,"

Tak

"Woi dik, dari mana aja lu? Di tungguin juga, jamuran juga gue lama lama!" Protes teman Dika sambil menoyor kepalanya.

"Bacot lo garda tikus." ketus Dika pada teman nya yang bernama
Garda albirru.

224 With You (On Going)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن