05.

45 4 9
                                    

Gintara menutup bagasi belakang mobil sedan bututnya, yg penuh dengan perlengkapan anak-anak dalam jangka panjang.

Gintara baru saja berbelanja besar-besaran dan itu cukup membuatnya tertekan. Karena ia tidak tahu bahwa perlengkapan anak-anak bisa sangat merepotkan dalam hal memilih. Terlebih harga perlengkapan anak bisa dikatakan lumayan menguras kantong. Gintara benar-benar merasa tertekan.

Pun ia memiliki tabungan yg sudah lama ia simpan dan warisan tabungan dari orang tuanya, tapi tetap saja. Kebiasaan Gintara dalam belanja berlebihan tidak bisa dihentikan. Ia bahkan membeli kaos dua kali ukuran yg seharusnya ia beli dengan warna yg berbeda dalam jumlah banyak. Alias ia membeli tiga jenis kaos yg sama dengan ukuran yg berbeda. Namun ia membeli dalam jumlah yg tidak bisa dihitung dengan jari—lusinan—serta warna yg bermacam-macam.

Begitu pula dengan celana, sepatu dan lain sebagainya. Ia baru saja sadar ketika ia berada di kasir, dan berpikir untuk apa ia membeli banyak sepatu yg sama dalam ukuran berbeda? Dan terlebih, ketika ia memasukkan semua perlengkapan ke dalam bagasi, ia tahu ia telah benar-benar melewati batas.

Namun nasi sudah menjadi bubur. Barang yg telah ia bayar tidak bisa dikembalikan, maka Gintara hanya bisa menyimpan dan menunggu kedua anak mutan yg ia bawa tumbuh lebih tua untuk memakai barang-barang yg berukuran lebih besar.

Ya, Gintara akhirnya memutuskan untuk benar-benar mengadopsi kedua anak tersebut.

Ia menerima saran Nikola dan Rosa untuk membuatkan kedua anak itu akta kelahiran—akta palsu, namun lebih baik daripada dianggap ilegal—serta memberi nama yg pantas untuk keduanya, karena anak-anak tersebut belum memiliki nama. Mereka hanya memiliki kode yg tersemat pada mereka ketika mereka di teliti dalam tabung kaca.

Dan saat mereka menanyakan perihal nama pada kedua anak itu pun jawaban kedua anak itu sama sekali tidak menjelaskan apa-apa. Yg balita kemungkinan tidak pernah diberi nama oleh orang-orang dalam penelitian tersebut. Dan yg lebih tua kemungkinan telah dihilangkan ingatannya tentang kehidupan sebelum ia berada disana, karena ia tidak tahu dan tidak mengingat apa pun.

Ya, anak yg memiliki kekuatan gelembung proteksi akhirnya terbangun setelah sekian waktu. Dan memang benar, ia terbangun setelah Gintara memberikan bagian dari dirinya dan Nikola mengekstraknya menjadi sebuah aksesoris yg bisa kedua anak tersebut pakai sehari-hari.

Nikola dan Gintara sepakat untuk membuatkan beberapa buah bandana yg mengandung ekstrak bagian dari energi penetralisir milik Gintara. Bandana tersebut dipakai di dahi, sehingga bandana yg berlapis energi penetralisir Gintara akan secara langsung menekan dan menahan kekuatan dari tato tersebut sekaligus menutupi tato yg berbentuk unik di antara alisnya. Juga untuk menahan tato tersebut menjadi bersinar yg menandakan bahwa shield-nya sedang dalam keadaan aktif. Untungnya, Rosa suka menjahit sehingga ia bisa membuatkan beberapa bandana dengan cepat.

Untuk si domba kecil, Nikola dan Gintara akhirnya memilih sebuah dot kosong tanpa botol atau empeng atas saran dari Rosa. Karena mereka tidak memiliki benda tersebut, akhirnya Rosa bergegas pergi ke toko perlengkapan bayi di pusat distrik untuk membeli beberapa buah empeng serta gantungannya. Dan barulah energi Gintara di ekstrak ke dalamnya oleh Nikola.

Benda-benda tersebut sangatlah efektif. Pertama, mereka mencoba pada anak yg tadinya tak sadarkan diri karena ia adalah kasus yg rumit dan harus segera di tangani. Gintara mengaktifkan penetralisirnya, sebuah cahaya keperakan muncul di ujung jari telunjuknya dan ia mengetuk tato di dahi anak tersebut dengan ujung jarinya yg bersinar.

Sinar keperakan milik Gintara menyerap sinar putih yg berasal dari tato dahi. Setelah semua cahaya dari tato dahi diserap, cahaya keperakan milik Gintara menghilang hingga Gintara mampu melihat bentuk dari tato di dahi anak tersebut.

METAHUMAN [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang