PART:15❄

758 87 13
                                    

  Kapal ferry itu menepi didermaga tujuan, setelah lima belas menit berlayar dilautan. Satu persatu penumpang mulai turun secara teratur, banyak juga yang mengabadikan moment saat kakinya memijakan dermaga pulau udo itu. Termasuk sora.

"Sunghoon! Tolong ambilkan aku foto disini,"minta sora, seraya ia berdiri tepi dermaga. Masih dekat dengan kapal ferry itu.

Dengan senang hati, sunghoon membidik kamera polaroid dilehernya, kearah sora. Gadis itu mulai berpose dan...

Cekrek📸

Kamera polaroid berhasil mengambil pose indah sora, lalu perlahan hasilnya muncul. Sunghoon mengambilnya, tidak lupa untuk mengibas-ngibaskan pelan, agar hasilnya keluar sempurna.

"Mana hasilnya? Lihat,"sora mendatangi sunghoon yang tengah melihat hasil gambarnya.

"Tidak, tidak bagus. Kau payah dalam berpose."dengan cepat sunghoon mengantongi polaroid itu, sebelum sora melihatnya.

Gadis itu mencebik kesal, bibirnya manyun. Saat sunghoon mengatakan ia tidak pandai dalam berpose foto.

"Iya sudah, ulang!"

Pada akhirnya, sora mengalah. Ia tidak ingin sunghoon marah balik padanya, karena kesal. Yang ada sunghoon tidak akan mau mengambilkan foto untuk nya.

"Tidak."jawab sunghoon berjalan meninggalkan sora.

"Hei! Kenapa?"sora mengejar dan mensejajarkan langkahnya dengan laki-laki itu.

"Yang ada kau menghabiskan polaroidnya, sebelum kau mengambil ditempat-tempat yang indah."jelas sunghoon dengan terus berjalan.

Akhirnya, gadis itu hanya bungkam. Dalam hati gadis itu, mengiyakan juga apa yang dikata sunghoon.

Berjalan sekitar delapan menit, tanpa adanya pembicaraan. Karena sora dari tadi sibuk dengan ponselnya, mengambil gambar disetiap sudut tempat yang mereka lewati.

Sedangkan sunghoon, ia juga melakukannya. Tapi, tidak sebanyak sora. Hanya beberapa yang menurut dia bagus untuk diabadikan, sisanya hanya dinikmati oleh matanya saja.

"Sini."sora tiba-tiba menarik lengan sunghoon, menuju kesuatu tempat. Sunghoon yang tengah asik mengambil beberapa gambar, terkejut. Namun, pada akhirnya laki-laki itu hanya pasrah mengikuti kemana perginya gadis itu membawanya.

Sekitar sepuluh meter menariknya, sora melepaskan tangannya dari lengan sunghoon. "Tada!"sambil merentangkan tangannya, tidak terlalu lebar. Sora berdiri dihadapan sunghoon.

Sunghoon hanya menatap sora dan beda disamping mereka secara bergantian, lalu alisnya bertaut. Menandakan bahwa laki-laki ktu bingung, dengan apa yang dimaksud sora.

"Naik sepeda! Ayolah sunghoon~"ajak sora, menarik-narik lengan sunghoon.

Sunghoon memberhentikan pergerakan sora. "Dengan naik sepeda, kita bisa mengelilingi pulau ini, sunghoon."jelas sora, dengan puppy eye nya. Membuat sunghoon terdiam.

Lalu, laki itu menghela nafasnya, "ayo."

"Yey! Let's go!"wajah gembira terbit, membuat aura sumringah pada sora keluar. Menandakan gadis itu, bahagia.

Mereka berdua berjalan kearah pemilik sewaan sepeda itu, sepeda banyak berjajar rapi. Setelah menemukannya, sunghoon mendatangi sang pemilik jasa sewa itu.

"Saya sewa du-"

"Tapi, sunghoon...."sora memotong perkataan sunghoon, kepada pria paruh baya yang diyakini pemilik sewaan itu.

"Kenapa lagi?"sunghoon menatap sora disampingnya dengan malas.

"Aku tidak bisa mengendarain sepeda. Hehehe,"gadis itu nenyengir kuda, membuat sunghoon menghela nafasnya berat.

MARRIAGE WITH ICE PRINCE -sunghoon[ENHYPEN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang