☆[13]☆

648 91 2
                                    

"Ehhh kaa liat deh itu bukannya ka Sean sama Nabila sahabatku yaa."

"Mana?"

"Ituu tuh," aku menunjuknya

"Ohh iya tuh bener kaya si Sean udahlah mungkin mereka juga temenan."

"Nah kan udah 2 kali si Sean ketauan, kesel juga lama lama sama si Sean," batin Rey.

"Gak bisalah ka," aku menarik tangannya "sini liatin dulu mereka."

"Eh eh iya pelan-pelan."

"Udahlah kali ini mah tamat beneran lo Sean"

Ku lihat dari kejauhan ka Sean dan Nabila yang tersenyum lepas, ka Sean merangkul bahu Nabila aku cukup geram melihatnya, tak lama ka Sean mencium pipi Nabila.

Aku ingin sekali menghampiri mereka, saat Aku ingin berjalan menuju mereka berdua, ka Reyhan memegang tangan ku.

"Jangan Lin."

"Tapi kaaa..." ucapku, kurasa mata ku memerah, segara ku hapus.

Aku tetap menghampiri mereka dan mencoba untuk tak menangis ka Reyhan mengikuti ku dari belakang.

"Nabila?" Tanyaku memastikan.

Ku melihat mereka berdua terpelonjak kaget melihat kedatangan ku mereka pun berdiri sambil menatapku kaget.

"Kamu kok ada disini sih Linn... " ucap Nabila ramah sambil melihat kedatanganku.

"Ah iyaa hehe ini lagi jalan-jalan aja biasa sama temen ku."

"Hmm temen apa temen nih.." Goda Nabila aku hanya dapat tersenyum simpul dengan sesekali menetapkan mata ka Sean.

"Eh iya Lin ini kenalin Sean pacarku," aku malihat kearahnya penuh, ternyata dia sedang menatap ku juga.

"Sayang, kenalin ini Linda sahabat terdekatku."

"Hallo Linda," aku menjabat tangannya sebisa mungkin aku tersenyum "Sean." ucapnya

"Eh iya kenalin ini ka Reyhan yaa bisa dibilang sahabat aku juga sihh."

"Hai Nabila," ucapnya ramah dan menjabat tangan ka Reyhan.

"Sean," dia tersenyum.

"Reyhan," ka Reyhan menjabat tangan ka Sean seakan mereka tak saling kenal.

"Eh jan lupa Lin 1 minggu lagi kita ketemuan bawa pasangan masing-masing."-Nabila.

"Ohh iyaa hampir aja aku lupa haha, gimana yaa aku kan jomblo Nabila," aku melirik dengan ujung mata ku ke arah ka Sean, dia seperti acuh saja akan hal itu.

"Ish sama ka Reyhan aja atuhh,"

"Iya kan ka Rey," ucapnya kepada ka Reyhan

"Ishh Bilaa.."

"Hahaha"

"Oh iya maaf hm... kita bisa mengobrol lagi di lain waktu atau bahkan 1 minggu lagi, kami berdua pamit pergi yaa," pamitku dan ka Reyhan, ka Reyhan menggenggam tangan ku.

"Eh iya Bil ka Sean duluan yaa byee," pamitku, sebisa mungkin aku tersenyum.

"Byee," ucap mereka.

Ka Reyhan mengajakku untuk pulang karna dia tau suasana hatiku sedang tidak baik.

"Linda kita pulang ya.." ucap ka Reyhan.

Aku menatapnya tanpa mengatakan sepatah katapun, yang kurasakan sekarang hanyalah rasa sesak yang menyelimuti hatiku.

Kami memasukki mobil, diperjalanan kini aku tengah menangis, ka Reyhan memberhentikan mobilnya.

"Linda udah dong jangan nangis, gue tau pasti lo sedih tapi buat apa lo nangisin orang yang udah menyakiti hati lo," ucap ka Reyhan sambil mengusap punggungku dan menenangkanku.

[ Ka Reyhan ]Where stories live. Discover now