☆[20]☆

613 88 3
                                    

Kini jam menunjukan angka, 06.20 dini hari, hari ini aku sedang membuat cake bersama mamah.

"Lin kocok yang bener telur nya!"

"Iya mah iyaa.."

Ketika aku dan mamah sedang asik membuat cake, ada yang memijit bel rumah.

"Siapa sih Lin? Pagi-pagi begini bertamu."

"Gak tau mah, aku bukain dulu," aku melepas apron ku, dan menuju kearah pintu utama.

Saat ku buka pintunya, aku terkejut.

"Loh kaka..ngapain kesini pagi-pagi ka?"

"Hehe maaf, gue mau bantuin lo buat cake bolehkan," ucapnya sambil tersenyum dan menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Ya boleh kaa, ayo masuk," aku merangkul tangannya, dia tersenyum manis.

"Mamah..liatlah siapa yang datang," teriak ku, mamah berbalik arah ke arah kami.

"Lohh Reyhan," ka Reyhan menyalimi mamah.

"Hehe halo tente, maaf pagi-pagi jadi ganggu."

"Ihh ngga ko ngga ganggu, kamu ko kesini sih nak?"

"Hehe Reyhan mau bantuin tante, sama Linda buat cake, bolehkan tan?"

"Loh ya boleh lah..., nih kamu pake ini," mamah memberikan apron kepada ka Reyhan.

Ka Reyhan terlihat bingung, "ini pake nya kaya giman anjir" -batinnya, ka Reyhan menengok ke arahku, untung saja aku peka akan hal itu.

Aku segera membantu dia memasangkan apronnya, kami membuat kue dengan sangat seru, hampir menghabiskan waktu beberapa jam? ^-^.

.
.
.

Kini jam sudah menunjukkan pukul 11.32, kami baru saja makan, tadi kami juga memasak untuk makan siang.

Kami memutuskan untuk pergi sekarang ke rumah Reyhan.

"Ka..aku deg-degan banget."

Ka Reyhan yang fokus menyetir pun hanya bisa tersenyum, tangan kiri nya menggenggam tangan ku.

"Ngga apa-apa santai aja.., mami gue baik ko."

"Tapi tetep deg-degan ka..." dia hanya melirik ku dan tersenyum hangat.

Skip kami sampai di rumah kediaman orang tua ka Reyhan, ka Reyhan memijit bel rumah, seorang asisten rumah tangga membukakan pintunya dan tersenyum kepada kami.

"Silahkan..." dia tersenyum hangat, aku membalas senyumannya, ka Reyhan hanya terlihat acuh.

Ku lihat mami ka Reyhan sedang menonton tv sambil meminum teh hangat.

"Mih," panggil ka Reyhan, mami nya menengok ke arah kami dan tersenyum.

"Akhirnya kalian sudah sampai, sini duduk."

Kami duduk di samping beliau, aku segera meberi salam kepada beliau. "Tante, dapet salam dari orang tua Linda."

"Wahh makasih..., kamu cantik banget Lin."

"Tante.." Amu tersipu malu.

"Ohh jadi ini Linda yang membuat Reyhan mampu jatuh cinta lagi."

"Apaan sih mih," aku hanya tersenyum.

"Tante ini cake buat tante, ini buatan aku, mamah aku, dan ka Reyhan."

"Wahhh makasih banyak yaa..nanti tante makan."

"Ehh bentar tante tadi beli jus lemon, enak tau, bentar yaa.." mami ka Reyhan meninggalkan kami, tak lama kemudian dia dan seorang asisten rumah tangga membawakan minuman lemon yang tadi di beli nya

[ Ka Reyhan ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang