☆[24]☆

578 87 1
                                    

Aku menghampiri suami ku itu, dia terlihat sangat bahagia mengobrol dengan seorang wanita disampingnya.
Dia duduk membelakangi ku, jadi dia tak tau kalau aku menghampirinya.

"Ka Reyhan," panggilku, dia menoleh.

"Linda, l" ucapnya kaget, mata ku sedikit berkaca-kaca, tak ku sangka ternyata dia selingkuh.

"Eh g-gue duluan yaa Rey, duluan ya Lin," pamit sang wanita, ka Reyhan seakan tuli tak menghiraukan wanita itu, dia hanya menatapku, aku tak peduli akan hal itu, wanita itu pun pergi meninggalkan kami berdua.

"Ohh jadi selama 4 hari ini, dengan mudahnya.. kaka selingkuh, aku bener-bener kecewa sama kaka!"

Dia berdiri dari duduknya, lalu menggenggam tanganku "Ngga gitu Lin.. kamu salah paham!"

"Salah paham?" aku melepaskan genggamannya
"Jelas-jelas aku liat kaka sama perempuan tadi, denger yaa ka.. walaupun aku masih cinta sama ka Sean, tapi.. aku ngga selingkuh sama ka Sean!"

"Yaa karena dia punya Nabila, Linda!!" balasnya sedikit meninggikan suara, membuat orang yang disekitar taman menatap kami, aku tak peduli dengan hal tersebut.

"Ka.." aku mulai menjatuhkan butiran bening dimata ku.

"Denger yaa.. kaka kesini sendirian, dan tadi itu temen smp kaka.. nama nya Amel, kaka ngga ada janjian sama dia, apa lagi selingkuh sama dia!" jelasnya, aku hanya diam mendengarkannya

"Dia udah nikah, udah punya anak juga.." dia menjeda kalimatnya, aku diam menatapnya dengan air mata yang terus mengalir dengan tak sopan.

"Lin.. asal kamu tau, walaupun kamu masih cinta sama Sean, sayang sama Sean, dan ngga cinta maupun sayang sama kaka.., kaka ngga peduli, yang terpenting kaka udah ngikat kamu dengan janji suci,"

"Kaka.. cuman sayang sama kamu, yaa mungkin ini terdengar sedikit mustahil, tapi ini sungguhan, kaka bakalan nungguin kamu sampai kapan pun itu, buat kamu suka atau sayang sama kaka."

"Maafin orang tua kita, yang selalu memaksa kita buat punya anak, sebenernya kaka ngga masalahin itu semua ko." Dia menggenggam tangan ku kembali.

"Yang terpenting bagi kaka.. kamu selalu sama kaka, karena kaka cinta kamu, kamu jangan tinggalin kaka yaa!.."

"Ka.." aku medekatkan diri ku dan memeluknya, ka Reyhan sedikit kaget karena dipeluk olehku, tak butuh waktu lama dia langsung membalas pelukan ku.

"Maafin aku..., jujur aku cemburu liat kaka sama ka Amel tadi.."

"Hah? Kamu cemburu?" Aku mengangguk di dekapannya, dia tertawa bahagia dan semakin memeluk ku erat.

"Ishh..iyaa.., maaf yaa ka.." aku melepas pelukannya.

"Maaf.., aku baru nyadar bahwa aku.." aku menjeda kalimat ku cukup lama.

"Kamu.., kenapa?" Ngomong aja.."

"Aku baru nyadar aku sayang kaka.., aku takut kaka berpaling dari aku ke yang lain, kaya ka Sean, aku cinta sama kaka!"

"Kamu sayang kaka? Cinta sama kaka?, yes berhasill.." dia kembali memelukku, aku membalas pelukannya.

"Makasih yaa kamu udah mau belajar mencintai kaka."

"Iya.. sama-sama, makasih juga kaka udah cinta aku dengan tulus."

Kami asik berpelukan sampai tak sadar bahwa....

"Nahh gitu akur dongg."-mami

"Nah kan akur lebih enak liatnya.."-mamah

Kami melepaskan pelukan nya, dan kaget melihat orang tua kami sedang memergoki kami.

"Mamah.."

"Mami.."-Reyhan

[ Ka Reyhan ]Where stories live. Discover now