Bab 2 - Makan malam

25.6K 2.8K 38
                                    


Hello semuanya.... Ketemu Sean lagi yaakkkk Di karyakarsa Sudah tamat yaaa.... dan kalian juga sudah bisa beli Pdfnya jika mau koleksi Pdfnya.... Pdf bisa diorder via WA : 081350367512 (Harganya 55ribu yaa - bisa bayar pakek Bank atau E-wallet), sedangkan Filenya akan di share melalui google Drive... yang nanya total Babnya, ada 40 Bab +prolog&Epilog... terima kasih...


Bab 2 - Makan Malam

Beruntung, Alana bisa mengendalikan dirinya secepat mungkin. Setelah Alana sudah tenang, dia segera membasuh wajahnya, kemudian kembali merias diri sebelum dia keluar dari toilet dan melanjutkan pekerjaannya kembali.

Alana menyibukkan diri dengan pekerjaannya. Dia mencoba melupakan tentang kedatangan Sean tadi, dan juga tentang dana yang masuk ke dalam rekeningnya. Biarlah, toh dia tidak berniat untuk menggunakannya.

Pekerjaan Alana baru selesai saat waktu menunjukkan pukul setengah enam. Biasanya bisa lebih malam lagi, namun biasanya juga bisa lebih cepat jika tidak terjadi masalah.

Biasanya, jika Alana pulang terlalu malam, dia memutuskan untuk mandi sekalian di kamar mandi yang tersedia di tempat kerjanya itu. Jadi, dia bisa pulang dan segera tidur ketika sampai di rumah. Namun kini, meski hari masih sore, entah kenapa Alana tetap ingin segera mandi. Karena itulah Alana memutuskan untuk mandi terlebih dahulu sebelum benar-benar pulang.

Ketika Alana keluar dari gedung tempat kerjanya, dia melihat sebuah mobil sport sudah terparkir di depan tempat kerjanya itu. Mobil itu jelas bukan milik nasabah bank, karena bank sudah tutup sejak sore tadi. ditambah lagi, ketika Alana melonggokkan kepalanya ke arah jajaran mesin ATM, tak ada orang di sana, kecuali Pak Satpam yang sedang berjaga di pos pintu masuk.

Alana baru menyadari siapa pemilik mobil itu, saat pinu mobil tersebut dibuka dan keluarnya sosok pria yang benar-benar tak ingin dia temui. Sean Alexander Wiratmaja. Apa yang sedang dilakukan pria itu di sana?

Dengan gagah, pria itu berjalan mendekat ke arah Alana. Alana sebenarnya ingin segera pergi, namun dia tidak ingin reaksinya yang berlebihan itu memancing sesuatu. Apalagi saat ini Pak Satpam juga sedang mengawasinya di pos penjagaan.

"Sudah pulang?" sapa pria itu ketika dia sampai di hadapan Alana.

"Apa yang kamu lakukan di sini?" tanya Alana dengan nada ketus.

"Jemput kamu," dengan penuh percaya diri, Sean membalas. Seolah-olah apa yang dia lakukan memang wajar dilakukan. Astaga... apa pria ini tidak ingat apa yang dia lakukan di masa lalu? Bagaimana mungkin Sean bersikap seolah-olah mereka adalah sepasang kekasih yang sedang memiliki janji temu?

"Aku bisa pulang sendiri," ucap Alana sembari bersiap bergegas pergi. Dengan spontan Sean mencekal pergelangan tangan Alana, membuat Alana menghentikan langkahnya seketika.

"Kamu tahu, bukan? Di masa lalu, aku bisa melakukan apa saja untuk mendapatkan keinginanku," ucap Sean kemudian. "Dan kini, kekuasaanku menjadi berlipat ganda setelah aku menguasai perusahaan keluarhaku."

"Aku tidk peduli dengan kekuasaanmu!" Alana berseru keras bahkan dia sudah menghempaskan cekalan tangan Sean. Pada saat itu, Alana menatap ke arah Pak Satpam, dan Pak Satpam tampak sudah berdiri dan bersiap untuk membantunya. "Tolong, tinggalkan aku, kalau tidak, aku akan teriak minta tolong di sini," kali ini, Alana memberanikan diri untuk mengancam Sean.

Bukannya marah, Sean malah tertawa lebar. "Rupanya kamu masih sangat polos dan tidak banyak berubah," Sean bahkan sudah mengulurkan jemarinya mengusap lembut pipi Alana. Alana mencoba menghindar, dan Sean kembali tersenyum menanggapi Alana yang menghindarinya. "Kamu harus berpikir tentang pekerjaanmu. Aku bisa membuatmu dikeluarkan dari tempat kerjamu ini, dan kamu tidak akan bisa bekerja dimanapun lagi. Kupastikan itu," ucap Sean dengan sungguh-sungguh.

Mr. POSSESSIVE & ME (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang