Bab 6 - Kehilangan

20.2K 2.3K 77
                                    

Nahhhh karena kulihat banyakyang minta Sean, ya sudah saya Update yaaa....  nselamat membaca dan sakit hati... wkkwkwkwkkwk

Bab 6 - Kehilangan


Alana tersadar dari lamunannya. Air matanya menetes begitu saja ketika dia mengingat bagaimana polos dan bodohnya dia saat itu. Dia telah ditipu habis-habisan oleh Sean, bukan hanya sekali, tapi dua kali.

Hubungan Alana dan Sean sebenarnya tumbuh dengan penuh kasih sayang. keduanya saling mencintai, dan juga saling menyayangi. Satu tahun lamanya, Sean hanya berani mencium Alana. pria itu tak pernah menuntut lebih, hingga suatu malam, ketika Sean mencium Alana, pria itu tidak bisa mengendalikan dirinya.

Cumbuan Sean semakin dalam, semakin intens dan juga semakin menuntut. Alana tahu bahwa Sean pasti sedang bergairah dengannya, begitupun dengan Alana yang saat itu juga sudah mulai tergoda dengan Sean. Namun, disisa-sisa kewarasannya, Alana menghentikan aksinya dan meminta Sean untuk menghentikan aksinya juga.

Alana menolak ajakan berhubungan intim, lalu Sean hanya tertegun mendapati penolakan Alana. Sejak saat itu, hubungan mereka sudah sedikit merenggang. Apalagi Sean tampak berubah menjadi lebih pendiam, dingin, dan sedikit menghindari Alana.

Kemudian, suatu malam, Alana diajak Sean ke apartmennya, dengan alasan bahwa Sean ingin memberi kejutan pada Olivia. Alana tidak merasa curiga sedikitpun, bahkan ketika Sean memberinya segelas jus jeruk, Alana menghabiskannya hingga tandas. Suasana mulai berubah karena tiba-tiba Alana menjadi sangat bergairah. Alana tahu bahwa Sean telah mencampurkan sesuatu di dalam minumannya, pria itu hanya sesekali tersenyum dan sangat menikmati ketika mulai menyentuh tubuh Alana.

Alana tak dapat menolak saat itu. Itu adalah reaksi biologis ketika tubuhnya mendapatkan obat perangsang. Alana hanya bisa menangis saat Sean melampiaskan hasratnya pada tubuh Alana.

Itu bukanlah pengalaman yang indah bagi Alana. Diperkosa oleh pria yang dicintainya hingga meninggalkan sakit hati dan terauma baginya. Tak cukup sampai di sana, satu bulan kemudian, ketika Alana mendapati dirinya hamil, dia juga dipaksa menggugurkan kandungannya dengan cara yang licik...

Alana telah menghabiskan makanan di hadapannya. Hatinya masih berbunga-bunga, apalagi saat Sean tidak berhenti menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Aku sudah selesai... kok makanan kamu nggak kamu makan?" tanya Alana kemudian saat dia melihat makanan Sean masih utuh di hadapannya. Sean tampak lebih memilih menatap Alana, dan hal tersebut entah kenapa membuat Alana merasa kurang nyaman.

"Aku sudah kenyang," ucap Sean kemudian. "Kalau kamu sudah selesai, kita bisa pulang," lanjut Sean lagi.

"Tante Diva nggak makan?" tanya Alana yang kini menatap pada pesanan Diva yang rupanya juga masih utuh.

"Tante juga sudah makan tadi. Ya sudah, kita pulang kalau begitu," ucap Diva kemudian sebelum dia bangkit.

Alana mengangguk. Dia juga bangkit dan mulai pergi meninggalkan meja kafe tersebut. Ketiganya menuju ke arah parkiran. Namun, baru beberapa langkah Alana keluar dari pintu kafe tersebut, Alana merasakan perutnya sakit.

Segera Alana menghentikan Sean dengan cara mencengkeram lengannya. "Kak... perutku sakit..." lirih Alana yang kini rasa sakitnya semakin meningkat.

Perutnya rasanya diremas-remas. Panas, pedih, dan sakit bukan main. Rasanya seperti datang bulan, tapi lebih sakit lagi. Alana mulai takut, dia meremas perutnya dan hampir saja terduduk di lantai karena sudah tak kuat menahan rasa sakitnya. Dengan sigap Sean menangkap tubuh Alana hingga kini Alana berada dalam gendongan Sean.

Mr. POSSESSIVE & ME (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang