Alana pernah memiliki kekasih. Namanya, Sean Wiratmaja. Pria dengan kepribadian yang super posesif namun begitu mencintainya. Suatu saat, Sean melakukan kesalahan yang cukup fatal, yaitu menodai Alana dan meminta Alana untuk menggugurkan bayi mereka...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PDF Ready yaa.... yang mau beli silahkan aja WA. Total ada 40 Bab...
Bab 3 - Menjalin hubungan Kembali
"Apa maksudmu?!" tanya Alana dengan setengah berseru. Dia bahkan tidak peduli jika mungkin ada orang di dalam restaurant tersebut yang menatap ke arahnya.
"Kita akan menikah, aku bahkan sudah mempersiapkan semuanya."
"Tidak!" Alana berseru keras.
Sean tersenyum dan berkata "Sayangnya kamu tidak memiliki pilihan lain," jawab Sean dengan sungguh-sungguh.
Alana menggelengkan kepalanya "Kamu nggak mungkin melakukan sesuatu untuk mengancamku, 'kan?" tanya Alana kemudian.
"Ya. Aku melakukannya, kamu tentu mengenalku. Aku melakukan apa saja untuk mendapatkan keinginanku, Alana..." ucap Sean penuh arti sembari tidak meninggalkan senyumannya.
Alana ternganga. Dia jelas mengingat bagaimana Sean di masalalu. Pria ini licik, pria ini melakukan apa saja untuk mendapatkan keinginannya. Sebenarnya, Alana sudah enggan berurusan dengan pria ini. Tapi kenapa pria ini kembali lagi padanya? Apa yang diinginkan pria ini darinya?
****
Mobil mewah itu berhenti tepat di depan sebuah gang sempit. Itu adalah mobil Sean, dan di dalamnya ada Sean dan juga Alana.
Siang ini, Alana pulang diantar oleh Sean. Entah, bagaimana hal itu terjadi. Awalnya, Alana berencana untuk pulang sekolah dengan Olivia. Biasanya, Olivia memang akan mengantar Alana sampai di depan gang rumahnya. Namun, siang ini tiba-tiba saja Alana mendapatkan panggilan dari rumah, dan tiba-tiba saja Sean datang ke sekolah Olivia secara kebetulan, hingga Olivia meminta Sean mengantarkan Alana pulang, sedangkan Olivia pulang dengan supirnya.
Sungguh, semua ini tak tampak kebetulan. Alana merasa bahwa Sean sengaja melakukan sesuatu agar dirinya bisa menjemput Alana sendiri. Tapi untuk apa?
"Jadi ini gang rumahmu?" tanya Sean kemudian.
"Iya. Kak Sean mau ikut masuk?" tanya Alana.
"Boleh, memangnya?" tanya Sean lagi.
Alana tersenyum lembut, "Boleh. Oliv juga sering main ke sini kok, tapi ya itu... tempatnya sempit dan..."
"Oke, aku ikut masuk," Sean menjawab cepat. Bahkan dia memotong kalimat Alana.
Alana dan Sean akhirnya masuk ke dalam gang tersebut dengan berjalan kaki. Lalu, keduanya sampailah di depan sebuah rumah yang merupakan rumah kontrakan Alana.
"Ini rumah kontrakan ibu aku," ucap Alana dengan antusias.
Sean mengamati rumah tersebut, tampak sederhana dan bersih, kemudian dia bertanya "Orang tua kamu di rumah?"
