8. PASAR MALAM

622 54 14
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ᚓᚓᚓᚓᚓ⚘☆⚘ᚓᚓᚓᚓᚓ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ᚓᚓᚓᚓᚓ⚘☆⚘ᚓᚓᚓᚓᚓ

Daraya sedang berdiri tepat di depan pintu Rumah Tante Fitri berada. Dirinya bersama Rangga mencoba mengintip apakah di Rumah ada orang, akan tetapi tidak terlihat dari luar.

Tangan Daraya menekan tombol bel di sebelah kanan pintu tersebut sebanyak 2 kali sampai orang dalam munculkan dirinya sendiri.

Dari arah dalam, telinga Tante Fitri mendengar secara jelas kalau ada yang menekan bel rumahnya. Tante Fitri yang mendapatkan tamu, membukakan setengah pintu pastikan siapa kira-kira tamunya.

"Eh Nak Daraya, ayo masuk," ujar Tante Fitri persilahkan masuk

Daraya tengok Rangga lalu dibalas senyuman dan masuklah mereka di Rumah Tante Fitri.

"Kenapa ya Nak, kalian ke sini?" tanya Tante Fitri lihat Daraya lalu Rangga bergantian

"Bolehkah kami ajak Harun dan Ian ke Pasar Malam, Tante?" izin Daraya pastikan terlebih dahulu ke Mama Si Kembar sebelum ajak keluar.

"Boleh, Nak. Tapi ada syarat," pinta Tante Fitri bolehin dengan satu syarat

"Apa itu Tante? Kami pasti ikuti." antusias Daraya dengar Tante Fitri izinin mereka berdua pergi

"Jangan pernah tinggalkan mereka begitu aja dalam keramaian, terutama Ian. Dia paling gak bisa ditinggal sendirian." tegas Tante Fitri peringatkan Daraya dan Rangga

Rangga dan Daraya saling pandang satu sama lain dan menyakinkan Tante Fitri kalau mereka bisa jaga amanah itu.

Tante Fitri yang percaya dengan respon mereka berdua, pergi ke belakang panggil kedua anaknya.

Harun dan Ian langsung berhamburan dalam pelukan Daraya karena sangking senangnya kalau Daraya-lah yang jadi tamu.

Saat dengar mereka akan diajak pergi keluar oleh Daraya dan Rangga, si kembar menjawab dengan bahagia karena sekian lama bisa pergi ke Pasar Malam.

Rangga dan Daraya menggandeng tangan Si Kembar yang sengaja diletakkan di tengah mereka.

Setelah gandeng tangan Si Kembar, Daraya pamit ke Tante Fitri begitupun dengan Rangga.

DARANGGA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang