41. MAKAN BARENG

267 30 4
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ᚓᚓᚓᚓᚓ⚘☆⚘ᚓᚓᚓᚓᚓ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ᚓᚓᚓᚓᚓ⚘☆⚘ᚓᚓᚓᚓᚓ

Matahari sudah menampakkan wujud ke muka bumi. Namun ada seseorang yang masih berdiam diri tanpa menutup sepasang mata dimilikinya selama semalam penuh.

Remaja satu ini masih terbayang sorotan manis ditunjukkan kepada dirinya melalui layar hp, malam tadi.

Remaja yang memiliki jiwa tegas dalam dirinya, menepuk keras kedua pipi yang tidak bersalah itu dengan kedua tangan besarnya secara berulang kali.

Saat menepuk, pria itu bergumam, "Udah gak beres nih gue. Bisa-bisanya hal sepele kek gini sampai gak tidur. Sadarlah, Rangga ...."

Kesadaran Rangga yang telah kembali lagi, bergerak bertumpu pada seprei dan bebasin diri dari kasur yang bikin dirinya malas.

Ellgar maupun Daraya yang sudah salin dan rapi dengan seragam sekolah hari ini, menyantap sarapan terhidang sederhana nan nikmat untuk mengisi perut masih kosong.

Menu tersebut adalah roti tawar, selai dan sebotol susu.

Ding Dong

Bel rumah rumah Ellgar dan Daraya berbunyi. Bibi pembantu yang berada di Dapur berlari melewati pemilik Rumah menuju pintu utama.

"Oh den, Rangga. Masuk, Den." sambut Bibi Pembantu mempersilahkan masuk dan mengarahkan ke Ellgar dan Daraya sedang asik makan.

Rangga buntuti bibi pembantu tanpa banyak bertanya karena dirinya tau akan dibawa ke mana dirinya.

Betul saja, dirinya dibawa ke Ruang Makan yang di sana terdapat pacarnya sekaligus sahabat terdekatnya asik makan tanpa bicara.

"Pagi semuanya," sapa Rangga buyarkan acara makan mereka. Ellgar dan Daraya menoleh beriringan menyambut dengan bahagia.

"Pagi, Rangga / Kak." sahut Kakak beradik setiap hari akur dan kompak

"Sini Kak, kita makan bareng dulu." ajak Daraya tepuk bangku kosong yang berada di sampingnya.

Rangga menuruti perkataan Daraya, hitung-hitung sarapan gratis. Laknat benar Ketua OSIS satu ini. Barang gratis selalu mau.

"Kakak mau selai rasa apa?" tanya Daraya berniat mengambilkan roti tawar spesial buatan tangannya.

DARANGGA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang