Mengujimu

40 4 67
                                    

31 Agustus 2011

Roy Pov

7.30 AM

Flashback

" gefeliciteerd met je verjaardag Meneer Roy (selamat ulang tahun Tuan Roy ), semoga apa yang Anda cita-citakan segera terlaksana" Pak Angga menjabat tanganku memberikan ucapan selamat ulang tahun padaku.

Hari ini adalah hari ulang tahunku yang ke 27, dan kenapa aku datang kembali ke Kirin Vocational International School Bandung? Ya karena di hari spesialku, aku ingin bertemu dengan siswi bernama Lizzy Konnings.... aduh welah dalaaaahhhhhhhhh.... nginget namanya aja wes deg-degan aku hahahaha. Belum pernah loh aku deg-degan koyo ngene (kayak gini). Bertemu secara tak langsung tepatnya, nah! Karena hari ini adalah merupakan uji kompetensi untuk jurusan Administrasi Perkantoran jadilah aku yang akan menguji Liz SEORANG DIRI menggantikan guru yang mengajar mata pelajaran tersebut. Yo kan Liz itu calon sekpri magang saya jadi yo harus sama saya juga di ujinya heheheh.

" dank je wel Meneer Angga hahahaha ( terima kasih Tuan Angga). Pak Angga, kapan saya bisa menguji siswi Noni Belanda yang bernama Lizzy Konnings? Saya sudah ndak sabar loh ini hahahahah" ku bertanya kepada Bapak Angga menunggu jawabnyaaa aaa, lah malah nyanyi aku.

Pak Angga tertawa terbahak-bahak melihat tingkahku yang heboh menggerakkan tangan seperti sedang fitness ngangkat barbel tapi sambil ndak mau diem, aku sudah terbiasa bertemu dengan wanita-wanita centil, genit, berusaha menggodaku namun tak akan mempan. Nah, baru kali ini kalo ketemu perempuan aku tuh deg-degan gitu loh! Opo iki jenenge jatuh cinta? ( apa ini namanya jatuh cinta? ).

" silahkan Meneer, sekarang kita naik ke lantai dua dimana para siswa siwi jurusan Administrasi Perkantoran sedang praktek komunikasi dengan kantor. Sesuai permintaan Anda, Anda yang khusus menguji Miss Konnings hehehehe" jawab Pak Angga membawaku ke lantai dua.

Nah kan... nah kan iki loh yang ndak aku suka pas ngelewatin kelas yang berjejer! Beberapa gerombolan siswi-siswi centil ngikutin aku bikin rasa trauma itu muncul!. Aku melangkahkan kedua kakiku dengan langkah cepat dan tegas ke tempat yang akan ku tuju.

" Pak, itu rombongan siswi dari jurusan mana?! Saya risih loh dikutin, diteriakin, sama dikedipin. Bapak kan tau track record saya" wes lah! Ambyar mood-ku pagi ini.

" mereka dari jurusan Manajemen Bisnis dan Tata Busana hehehe, Anda tidak perlu cemas Meneer Roy. Mereka tidak akan melakukan tindak pelecehan terhadap Anda, jika melakukan tindakan pelecehan mereka akan di hukum" penjelasan dari Pak Angga sedikit lega.

" Meneer Roy dari Divtone Company?" tanya seorang guru berjenis kelamin perempuan bernama Suhaeli.

" betul sekali Bu, apa kabar Bu?" ku jawab pertanyaan guru berkerudung merah merona ini dengan ceria sambil ku ulurkan tangan menghilangkan rasa deg-degan melihat ruangan yang dibuat seperti kantor ada beberapa guru yang siap untuk menilai termasuk Pak Angga sendiri.

" baik Meneer, silahkan Meneer" Bu Suhaeli menjabat tanganku dan aku dipersilahkan masuk.

Aku duduk di kursi yang juga seperti di kantor dengan perasaan deg-degan sesekali membenarkan poni, aku memanggil guru yang sedang memegang kertas absen.

" Bu, ini dipisah ya prakteknya? Tidak berhadap-hadapan langsung dengan siswi gitu?" heran aku?? Kok malah kayak pencoblosan pemilu di sekat? Ndak bisa melihat gadis bermarga Konnings dong? Kan wes kayak pemilu meskipun hadap-hadapan.

" betul sekali Meneer, supaya siswa dan siswi tidak tegang saat tes nanti. Nanti Meneer Roy tekan tombol nomor 1 saat sudah dapat jawaban dari siswi tersebut" jawab Bu Suhaeli tersenyum ramah.

Lizzy, Ik Hou Van JouWhere stories live. Discover now