Forgive Each Others

27 4 122
                                    

10 Juli 2021, 7.30 PM

Roy Pov

Selesai kerja tadi sore, mandi, dan makan malam sekarang aku lagi dandanin kembaranku Frederic supaya raaaaapppiii.... beeeeerrrrrssssih dan wangi hahaha. Kenapa mesti aku dandanin segala? Karena malam iki spesial pake telor untuk ayah tiga orang anak ini.

" aku bangga sama kamu Fred. Mau minta maaf sama seseorang yang merupakan saudaramu juga" ku tepuk kedua bahu lebar lelaki berponi ini.

Ia tersenyum lebar sambil terkekeh " hehehe iya Roy, aku rasa ini waktu yang tepat untuk meminta maaf padanya. Karena aku namanya jadi jelek... untung aja sekarang namanya perlahan sudah kembali membaik" ucapnya jadi lesu.

Sebagai saudara kembar identik Frederic aku bisa merasakan kalau kembaranku iki tulus meminta maaf pada seseorang yang ia rugikan. Istriku iki pancen oye kayak slogan obat sakit kepala, bangga aku punya istri pemersatu keluarga. Ini juga atas dasar ide istriku tercinta yang sangat cantik sing ayu tenan. Makannya aku ndak bareng dengan istriku, aku ada di rumah kedua orangtuaku.

" setelah kamu keluarin semua unek-unek. Sudah menerima maaf darinya kamu janji ndak akan bikin nama yang bersangkutan jadi jelek kembali dan nyinyir?!" tanyaku tegas pada lelaki berambut hitam lurus.

Frederic menganggukan kepala mantap " ja, saya berjanji" ucapnya tegas.

Aku tersenyum sembari membenarkan poni kembaranku " baguuuussss hahahaha, tinggal kita tunggu saja korbanmu ke sini".

" korban..." Frederic manyun sedih, merasa bersalah tepatnya.

Aku terkekeh pelan sambil menggelengkan kepalaku melihat Frederic sedih, yo wes... aku rangkul bahunya sambil memandang langit yang dihiasi bintang-bintang.

" Fred, jawab pertanyaan kembaranmu ini dengan jujur" pintaku mengusap bahu lebarnya dan tetap memandang bintang di langit.

" ya" jawab Frederic pelan namun mantap.

Ku tatap wajah datarnya " setelah tiga tahun sejak kejadian itu kamu ada perasaan menyesal tidak terhadap beliau? Nama baik dan nama baik keluarganya jadi jelek, di serang netizen seluruh dunia sehingga istriku dan Oma mertuaku ikut terseret namanya karenamu HAMPIR menjerumuskan pemuda yang disayangi istriku, keluarganya dan aku ke jalan yang tidak benar?"ku tanya dirinya sembari menekankan kata 'hampir'.

Lelaki itu menghembuskan nafas panjang menatapku dan menganggukkan kepala " aku sangat menyesal sekali Roy. Tidak hanya beliau saja yang jelek namanya walau ia negatif mengonsumsi barang haram itu... namaku dan nama keluarga angkatku jadi jelek karena ulahku" jawab Frederic lesu menatap lantai.

Oalah ponselku geter iki, yo wes aku ambil dari saku beskap langsung tak angkat teleponnya.

" halo Diajeng Liz istri Kangmas Roy sing ayu tenan? Ono opo?".

' Liz berangkat sekarang ya Kangmas Kita udah pada siap'.

" yo wes, berangkat aja sekarang. Kangmas sama yang lain wes nunggu".

' heheheheh, ya udah kalo gitu. Liz berangkat ya? Dadaaaahh'.

" dadah too Diajeng sing ayu tenan hahaha. Muach".

' muach too Kangmas hehehe'.

Percakapan singkat dari istriku sing ayu tenan selesai, aku kembali terkekeh melihat wajah tegang Frederic.

" apa?? Udah mau pada berangkat??" tanyanya tegang.

" hahahahah nggeh Frederic, wes mau pada berangkat. Wes kita tunggu sambil ngemil-ngemil" aku jawab sambil menepuk-nepuk bahu Frederic supaya tidak tegang.

Lizzy, Ik Hou Van JouWhere stories live. Discover now