Malaikat Penolongku Part 2

24 4 27
                                    

Tak terasa sudah sembilan tahun berlalu semenjak kejadian yang membuatmu trauma dengan lawan jenis, istriku... perlahan trauma yang kau alami sembuh seiring berjalannya waktu.

" sembilan tahun sudah kejadian kelam di sekolahmu yang membuat dirimu trauma Diajeng. Semoga Tuhan akan membalaskan rasa sakit hati, takut, dan trauma yang pernah kau alami. Mereka seenaknya membully istriku sing ayu tenan, hukuman rehabilitas saja tidak cukup. Sekarang si ketua yang membully mu sudah keluar dari penjara karena kasus lain".

Aku berbicara dalam hati sambil melihat istriku sing ayu tenan sedang berbincang dengan klien lewat aplikasi google meet. Hatiku masih pedih mengingat kejadian itu.

" pria itu harus merasakan gimana rasanya jadi seorang Lizzy Konnings saat masih sekolah! Aku yakin suatu saat ada balasan untuk dia!".

Orang seperti pecundang itu harus dikasih pelajaran.

☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆

January 2012

11 AM

Roy Pov

Pujaan hatiku sudah aman ada di UKS setelah ganti seragam dan rambutnya dibersihin, sekarang aku lagi diam didepan pintu UKS. Suasana di sekolah rame dan heboh... ternyata, menurut salah satu siswi kelas 12 bukan hanya Liz aja yang dibully sama geng yang tadi bully gebetanku sing ayu tenan.

" ooohhh jadi bukan hanya Liz aja yang dibully? Kalo boleh tau anak tata busana dibully karena apa?" tanyaku pada siswi bernama Tessa.

" gara-gara pas lomba bikin puisi dia yang menang Mister" jawab Tessa melihat ke depan.

Aku pun ikut lihat ke depan " lah?? Kok dibully?" jujur aja aku masih heran, makannya aku nanya lagi.

" biasa Mister, mereka kan masih kuno pemikirannya. Kata mereka perempuan gak boleh lebih dari mereka dalam aspek apapun. Dia yang menang eeehh jadinya dibully, tapi dia gak berani speak up" jawab temannya Tessa terlihat sebal.

Aku yang heran langsung nyengir sambil menggaruk kepalaku yang tidak gatal, aku sama Idoy juga saling lirik.

" ndak berani speak up pasti karena diancam seperti Liz kan?" semoga aja tebakanku benar.

Dua gadis yang tadi ikut bantu Lizzy sing ayu tenan iki kompakan ngangguk, makin heran aku... kok masih ada ya orang yang jalan fikirannya kuno??.

" betul Mister! Mereka kalo ngancam gak main-main. Buktinya sekarang, Liz ketahuan speak up malah makin dibully" jawab temannya Tessa memperhatikan keadaan sekitar.

" anjlok ntar reputasi sekolah ini, eh Doy sini" ku tarik pelan tangan Idoy Markidoy.

" siap Meneer" sahut Idoy membenarkan poni mangkok ciri khasnya.

" Doy, Oma Rose kan wes datang ke sini. Aku tuh kepo tenan sama situasi di ruang guru tapi ndak mau ninggalin cah ayu Liz pujaan hatiku sing ayu tenan. Doy, kamu ke sana gih ngintipin gimana situasi kondisi di ruang guru sama Oma Rose ngomong apa aja. Kepo tenan aku" ku beri perintah pada ajudanku sambil berbisik.

" siap Meneer laksana kan!" bisiknya.

Moga aja Idoy berhasil kasih informasi ke aku, haduh udah boleh belum ya masuk ke UKS? Moga aja pujaan hatiku ndak apa-apa.

Roy Pov End

Liz Pov

" aku takut... aku mau pulang... aku gak mau sekolah lagi di sini".

Kejadian yang tadi menimpaku membuatku takut sekolah di sini, bulan Juli nanti adalah kenaikan ke kelas dua belas artinya sebentar lagi aku keluar dari sekolah ini setelah naik kelas dua belas.

Lizzy, Ik Hou Van JouTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon