Chapter 50 ♗

521 98 6
                                    

"Sambut dia" (1)

⧫︎ ⧫︎ ⧫︎

Vetra membawa dirinya serta Valias dan kedua orang lainnya ke depan bangunan istana bagian barat. Ketika mereka menginjakkan kaki di dalam, mereka akan disambut dengan anak-anak yang sedang bermain. Pemandangan itulah yang selalu Vetra lihat ketika dia berkunjung untuk sekedar menghibur diri. Melihat keceriaan anak-anak membawa kelegaan pada dirinya.

"Mari, Tuan Muda," Vetra tersenyum tidak sabar. Valias memberi anggukan.

Alister menghampiri Valias. "Ada baiknya Anda melepaskan jubah Anda, Tuan Muda." Dia dengan senyum ramah tamah palsunya membawa kedua tangannya pada pengait jubah di atas dada Valias. Setengah mengalungkan tangannya di bahu pemuda itu untuk membuka pengait yang ada.

Kei melirikkan matanya pada Alister tapi pelayan tua itu hanya memberikan lirikan balik.

Valias sedikit heran dengan kemunculan tiba-tiba tangan dengan sarung tangan di depannya tapi dia langsung membiasakan diri. Diam sebentar membiarkan Alister melepaskan jubah dari bahunya.

Di kala Alister melepaskan pengait, di saat yang bersamaan pelayan tua itu berkata. "Tampaknya Anda sudah terlibat dengan cukup banyak hal tanpa saya ketahui, Tuan Muda. Apakah ini salah satu alasan Anda tidak kembali ke Kediaman Bardev hari lalu?"

Tidak pulangnya Valias sudah berlangsung tiga kali. Yang pertama adalah ketika Alister mendengar kabar tentang kemunculan penyusup ke istana.

Valias terlibat dalam negosiasi dengan para penyusup itu. Kei dan kelompoknya. Itu yang Alister tangkap. Yang kedua adalah ketika Valias kembali di pagi hari namun kemudian kembali meninggalkan kediaman Bardev dengan laki-laki tinggi yang saat ini juga tengah melirik ke arah Alister dengan mata tajam. Setelah kepergiannya dengan laki-laki itu, Valias lagi-lagi tidak tidur di kamarnya sendiri.

Selama tiga hari berturut-turut Alister tidak mengantar Valias tidur. Tuannya berada di tempat lain, sedangkan Alister tetap di Kediaman Bardev.

Alister yakin kemunculan elf itu—dan penyelamatan anak-anak Hayden—terjadi di antara tiga hari ketidakpulangan tuan mudanya.

Bukankah tuan mudaku begitu sibuk?

Alister memperhatikan leher belakang Valias yang pucat. Bahkan dengan sekali perbandingan saja perbedaan besar tubuh antara Valias dan dirinya sangatlah jauh.

Dia melakukan banyak hal dengan tubuhnya itu. Alister berpikir Valias tidak menggunakan akal sehatnya. Pantas saja waktu itu Alister melihatnya berdarah ketika berada di ruangan Frey dan berhadapan dengan empat sosok elf. Tuan mudanya kurang istirahat dan akhirnya tumbang. Valias sudah banyak tumbang tapi sepertinya tuan mudanya itu tidak peduli pada dirinya sendiri sama sekali.

Valias sudah beristirahat tanpa melakukan apapun selama empat hari. Alister melihat dengan kepalanya sendiri. Setelah hari-hari sejak kepulangannya dari istana Hayden, begitu sibuk dengan sesuatu yang sebelumnya tidak Alister ketahui.

Tapi bahkan di empat hari tanpa keluar dari kamar pun, Alister bisa melihat Valias selalu sibuk dengan pikirannya sendiri. Remaja itu selalu berpikir. Berpikir akan sesuatu yang tidak bisa Alister tebak.

Namun kemudian Alister mendengar dari bagaimana Frey berujar. Bahwa Valias juga telah menyelamatkan anak-anak Hayden sebelum ini.

Tuan mudaku benar-benar sesuatu yang lain.

Di tempat lain, Valias bertanya-tanya akan maksud pelayan tua itu

Tidak kembali? Kapan aku tidak kembali?

[HIATUS] Count Family's Young Master 백작가의 젊은 주인Where stories live. Discover now