MASALAH BARU.

772 103 25
                                    

Fifi yang baru kembali dari kantin mendaratkan bokongnya tepat disebelah Nayla. "Nih aaaa.."

"Bubur lagi? Kayak orang sakit aja."

"Ya kan emang lo lagi sakit? Udah mangap buruan keburu di lalerin nih makananya."

Nayla hanya menurut. Sebetulnya ia juga menyesal karena tadi pagi tidak bisa menjadi petugas upacara bendera. "Fi.."

"Hm?"

"Itu Marko sama temen-temenya lagi ngapain, rame-rame gitu?" Menunjuk sekumpulan siswa yang berada dipinggir lapangan.

"Iya, biasalah kang onar lagi sok galau gitu. Tapi tetap Vito tiada dua."

"Kamu kalo ketahuan Mela bisa diomelin."

"Ya jangan sampe ketahuan dong, ngomong-ngomong kemarin lo beneran jalan sama Vito?"

"Iya."

"Kok lo mau?"

"Ceritanya panjang Fi, aku bisa habis lima jam kalo kamu mau dengerin."

Fifi ngeri sendiri, apa hari kemarin lumayan bermakna untuk sahabatnya ini? Aneh. "Gak deh, males gue dengerinya. Lagian ending udah tahu kalo lo ditinggal Vito sendirian."

"Makanya itu kamu jangan nanya-nanya terus."

Sandra dan Dara yang tak sengaja berlalu pun sedikit memberi ucapan pedas. "Aduuh, tuan putri kaki-nya kenapa? Sakit ya? ckck kasihan. Makanya jadi cewek jangan kebanyakan centil sama cowok orang, jadi gini kan akibatnya, rasain."

"Heh Sandra!"

"Apa lo Fifi?!" Dara maju hingga berhadapan dengan Fifi.

"Urusan gue bukan sama lo, minggir."

"Urusan gue juga bukan sama lo. Lo mau ngebela temen lo yang lemah ini kan?"

"Mulut lo gak pernah makan bangku sekolah apa gimana?! Kasar banget! Mikir dong lo berdua, datang-datang malah nyinyir. Gak tahu apa-apa diem!"

"Oh, berani ya lo sama gue?!"

"Sini lo maju emangnya gue takut!" Fifi menaikan lengan baju seragamnya menantang.

"Stop Fi!"

"Kenapa Nay? Mereka duluan kok."

"Kalian berdua kurang kerjaan? Atau emang gak ada kerjaan?" Walau kakinya masih terpincang, Nayla berusaha menyelesaikan masalahnya sendiri.

"Kalo iya kenapa?" Sandra.

Smirk. "Pantes, keliatan kok."

Semua orang yang menonton mulai bersorak riuh. Nayla itu sebenarnya pemberani, hanya saja terkadang ia tak suka jika harus berdebat apalagi dengan Sandra.

"Gini ya San, gak semua orang diem aja sama kelakuan semena-mena dari kita. Apalagi saat mereka direndahin, kamu boleh bertingkah sesuka kamu, tapi enggak dengan nge-hina oranglain."

"Berisik lo Nayla, gak usah sok nyeramahin gue deh."

"Siapa yang mau ceramahin kamu? Maaf ya, aku gak dibayar buat itu. Aku cuma gak suka denger kata-kata kamu yang sembarangan." Nayla melipat dua tanganya didepan dada. Membuat penonton ikut terpukau.

Bahkan Fifi juga merasa kalau Nayla sedikit berbeda hari ini.

"Kalo lo gak mau berurusan sama gue, lo jauhin Vito. Karena gara-gara lo dia jadi jauh banget sama gue Nayla, lo gak mau kan dituduh sebagai perebut cowok orang?"

"Vito? Ambil San, aku gak ada apa-apa kok sama cowok kamu. Permisi." Nayla pergi diikuti Fifi dibelakangnya. Ada apa dengan hari ini? Kenapa semua orang seperti memusuhinya?

VITO BAGASKARA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang