Ray & Matthew

Kenyataan - 29

Ray terbangun dari alam bawah sadarnya.

Langitnya tidak begitu cerah. Banyak angin berhembusan, sedikit turun rintik hujan dan jiwa jiwa yang tidak tenang.

Menemukan bahwa dia tidak terbangun di ranjang rumah sakit melainkan di jalanan kosong.

Tubuh ray terlihat baik baik saja.

Tetapi ray bingung.

Jalanannya lurus tidak berujung, tampak kosong dan penuh pepohonan.

Ya walaupun ada langit yang masih terang menerangi jalanan tetapi masih sangat gelap dan menakutkan disekitar.

"Wildan?" -Ray

"Boby?" -Ray

"Reza?" -Ray

"Naufal?.." -Ray

Ya pastinya yang terpikirkan dibenak Ray saat pertama kali berada di tempat itu ya teman temannya.

Ray langsung bergerak lari sangat kencang melewati semua pepohonan yang tinggi dan mengerikan.

Tidak memperdulikan disetiap langkah yang ia pijakkan, Tidak memperdulikan bahwa ada keberadaannya orang atau tidak, dia tetap berlari.

Berlari sekencang mungkin sampai dia sendiri kehilangan tenaga sampai dimana dia menemukan sebuah tempat seperti lorong yang di bangun oleh batu bata dengan penuh
...Bercak darah?

"Gelap." -Ray

Melewati lorong itu terus menerus dengan kegelapan dan keheningan yang membuat mata dan telinga nya tidak bisa melihat ataupun mendengar apa apa.

Yang hanya ia dengar hanyalah detak jantung nya sendiri.

Pusing.

Ray merasa pusing.

Kenapa?

Semua otaknya memaksanya untuk menampilkan kembali kejadian lalu yang terlupakan.

Kecelakaan.

[14:34, 05.06.2015] Hari ini sekolah Ray ingin berangkat study tour ke luar kota.

[14:56, 05.06.2015] Saat itu, terjadi kecelakaan hebat sesaat menyebabkan hampir semua penumpang tewas dalam kejadian, hanya satu penumpang yang dapat memungkinkan diselamatkan namun kondisinya sudah tidak sempurna lagi. potongan tubuh dan barang barang penumpang serta darah berserakan di jalanan. satu penumpang yang diyakini bisa diselamatkan dibawa ke Rumah Sakit segera untuk mendapatkan penanganan medis yang serius. Tapi sayangnya dia harus menjalani koma selama bertahun tahun.