Teori - 35

3.3K 128 25
                                    

Kok bisa Ray ketemu temen temennya lagi di mimpi?

Dan.. tampak begitu realistis.

Banyak kejanggalan juga seperti sandi morse yang tertulis dikaca kamar mandi Ray, Penglihatan Ray seperti TV rusak dalam keadaan tertentu, Zabrina dan Xaviera yang bertingkah aneh?

Ada banyak pertanyaan di chapter akhir akhir ini, Ray harus memecahkan teori itu sendiri

Pertama, Jika itu hanyalah sebatas mimpi, mengapa ada peringatan menggunakan sandi morse? siapa yang menulis? dan kenapa itu bisa terjadi?

Apakah itu usaha dari bagian partikel otak Ray yang berusaha menyadari Ray?

Kedua, Penglihatan Ray layak nya seperti TV rusak, Mengapa?

Sekali lagi, Apakah itu usaha dari bagian partikel otak Ray untuk menyadarinya?

Jika hanya mimpi, Mengapa Zabrina dan Xaviera berubah?

Kenapa?

Mamanya Matthew.. Pembunuh?

Jika kalian lihat di chapter 19 sudah jelas bahwa itu sudah menjadi awal dari bagian berubahnya sifat Zabrina.

Tampak realistik. Apa iya otak yang sedang koma bisa membuat asumsi kalau mamanya Matthew adalah pembunuh?

Hanya sebatas mimpi? Atau.. ??

Di chapter sebelumnya juga Wildan sempat bilang

"Ini bukan tempat kamu"

"Ini cuma rekayasa otak kamu"

Dan tampak perlakuan Matthew yang juga ingin menyelamatkan Ray.

Oh. Well, Apakah benar ini hanya rekayasa otak?

Ray hanya memiliki satu bunga yang terletak di samping tempat kasur rumah sakitnya,

Bunga edelweis.

Tampak mistis tetapi sangat cantik.

Ray memandangi bunga itu dari kasurnya hingga beberapa menit, Berpikir bahwa apakah dia masih didalam mimpi atau tidak.

"Ray?" -Matthew

"Hm??" -Ray

"Sayang aku ga?" -Matthew

"Ya sayang lah" -Ray

"Baru 2 hari ketemu, masa udah jatuh cinta?" -Matthew

"Aku udah ketemu kamu kan sebelumnya" -Ray

"Matt" -Ray

"Iya?" -Matthew

"Wildan, Masih ada gak ya?" -Ray

....

"Kamu kenal wildan?" -Ray

"Iya, dia temen aku waktu kecil" -Matthew

Ga masuk akal.

Kalau benar ini hanya sebatas mimpi, lantas mengapa otak ray bisa memproses kenyataan itu juga yang bahkan ray pun tidak tahu?

Ray mengusap kepala Matthew dengan lembut

Mereka berbaring saling berpelukan di kasur rumah sakit setelah melakukan aktivitas mereka hingga berjam jam tadi.

"aaaaaaahh nyamaaaann" -Matthew

"Matt" -Ray

"Aku tiba tiba kepikiran sesuatu" -Ray

"Aku mau nanya" -Ray

"Heh??!??? apa?!" -Matthew

"Kamu to the point deh. Aku gasuka ditanya kayak gini tanpa penjelasan, Jadi panik kebelet poop" -Matthew

"Iyaaaa maaaf" -Ray

"Gini, nama panjang kamu siapa ya?" -Ray

"Alexander Matthew, Kenapa ray?" -Matthew

Hmmm... Tampak sangat benar.

Kejadian dan semua informasi yang Ray peroleh semenjak koma itu semua fakta, Tetapi lanjut ke pertanyaan kedua..

"Mama kamu siapa?" -Ray

"Boleh aku kenal?" -Ray

/Bersambung

Ray & Matthew Where stories live. Discover now