06

18.1K 1.5K 4
                                    

Pria kekar itu tertawa , tawa yang panjang.
"Masih berani kau hah ? Mana penjagamu itu , tolong sampaikan padanya aku mau berduel!" Desis Pria itu .
Amaira mundur beberapa langkah . Dia tetap tenang , tidak panik apa lagi berteriak seperti yang dilakukan gadis lemah biasanya .
"Jangan takut , kami tak akan melakukan apa-apa padamu . Kau hanya perlu jadi sandera .." Salah satu berkata , terdengar mengancam.

Preman itu berjumlah 5 orang , dengan badan kekar dan tingginya berbeda jauh dengan Amaira-yang hanya 165 cm.
Pria kekar tadi bernama Jhon , Leader Preman kota Erion.
Mereka ber-5 mengepung Amaira dari berbagai sisi ,mencegahnya untuk lari kemanapun.
Amaira tersenyum miring .
"Tcih, hanya pengecut yang mengepung wanita seperti ini ."

"Kami tidak peduli nona." Dua orang sudah memegang kedua tangan Amaira . Cengkraman mereka kuat sekali .
Amaira tetap tenang , menatap satu-persatu orang-orang 'sesat' itu.

Amaira tidak berusaha melepaskan diri tetap tenang . Dalam situasi ini , panik hanya akan menambah masalah.

"Bagus , dengan begini tinggal menunggu pelindungmu itu kan?" Jhon tertawa . Menyuruh salah satu bawahanya mencari Dean.

Lengang , suasana sangat sepi dipinggir hutan . Hanya sesekali terdengar suara gemerisik dedaunan. Amaira tetap diam , otaknya sedang bekerja .

"Om di kakimu ada tikus!" Amaira berteriak histeris .
Satu orang yang memegangi tanganya reflek menunduk .

Buahk..

"Akh!.."

Tubuh itu terhuyung ,jatuh berdebam ditanah. Darah segar keluar dari hidungnya . Amaira baru saja menghantamkan lututnya ke wajah dengan brewok tebal itu.

Ketika tau satu orang lainya lengah, Amaira segera menendang 'itu'nya dengan keras . Tumbang begitu saja ,kesakitan .

"Ck , cuma gadis saja kalian begitu ?dasar tidak berguna!" Desis Jhon kesal . Menyuruh satu bawahanya menyerang Amaira .

Amaira melipat roknya, menjadi lebih pendek . Tenang dia memakai celana :).
Amaira memasang kuda-kuda .
Sebelum pria itu maju , Amaira lebih dulu menyerang . Kaki jenjangnya menendang keras leher preman itu hingga terpental , pingsan seketika .

Mata Jhon terbelalak kaget . Pria tadi adalah tangan kanannya . Terkenal karna keahlianya dalam bertarung Kalah dari gadis kecil??.

Amaira menatap Jhon datar ,tersenyum sinis.

Jhon berlari kearahnya mengarahkan tinju . Amaira dengan mudah menghindar . Tubuhnya memang kekar , tapi dia lambat . Amaira terus menghindari pukulan yang dilayangkan oleh Pria itu . Saat melihat celah-

Buakh..

Amaira telak meninju wajah Jhon . Darah terlihat mengalir dari dua lubang hidungnya.
"Cih , dasar Amatiran ." sindir Amaira . Tidak memberikan kesempatan Jhon untuk membalas .

Bukh.

Amaira menendang ulu hati Jhon. Membuat Jhon terduduk . Terbatuk-batuk ,meringis kesakitan.

Amaira menatapnya buas .
"CEPAT PERGI , ATAU AKU BENAR-BENAR MENGHABISIMU! " Amaira seakan memiliki aura yang mengerikan .

Jhon segera menenteng Sion-tangan kananya . Dan mengajak 2 bawahanya untuk pergi. Mereka berempat lari terbirit-birit .

Amaira menghembuskan nafas lega, kemampuan kehidupan sebelumnya akhirnya berguna . Beruntung sekali dia pernah mendalami ilmu bela diri asli negara asalnya . (Orang indo tau lah apa:v)
Amaira menatap lamat-lamat tangannya.
Sejak kapan aku punya kekuatan sebesar itu ? Gerakanku juga lebih gesit , tubuh ini ringan sekali .

Takdir Sang AntagonisWhere stories live. Discover now