12. Pengakuan Mengejutkan

3.1K 1K 471
                                    

.
.
.

    Setelah berbincang dan melakukan negoisasi dengan orang yang ia telpon, akhirnya Jaemin memenangkan hatinya dan orang itu mau membantunya. Walau Jaemin harus memenuhi salah satu syarat yang sempat membuatnya bimbang, Jaemin ingin bertemu orang itu, tapi syarat yang orang itu ajukan justru adalah mereka tidak boleh sampai bertemu. Untuk melindungi identitas barunya, untuk melindungi Jaemin dari kemungkinan terburuk yang datang dari masa lalunya, dia tak mengizinkan Jaemin bertemu dengannya.

    Selagi menunggu orang itu bekerja untuknya, Jaemin duduk di salah satu kafe yang berada tak jauh dari rumahnya. Dia memesan kopi favoritnya walau harus berulang kali meyakinkan barista jika dia akan tetap hidup walau minum 8 shot espresso. Tapi kayaknya barista itu tetap khawatir ama dia, berulang kali dia menghampirinya dan menanyakan keadaan Jaemin.

    Sambil membaca buku dan mencatat apa yang harus dia terangkan besok pada murid muridnya, Jaemin tiba tiba penasaran tentang keadaan teman temannya yang berada di belahan bumi lain. Sunwoo sekarang udah bisa ngapain? Sekarang kalo Eric gabut ama Jeno diapain? Sesaat setelah memikirkan itu, Jaemin lanjut kepikiran kenapa Hyunjin makin jarang pulang sekarang, senyaman itu di RS sampai dia nggak mau pulang? Mungkin kalo dia pulang ama Jaemin dihujat mulu, makanya dia nggak pulang.

    Asik kesal sendiri karena asumsi ngawurnya, Jaemin terkejut ketika seseorang meletakkan sepiring kue kering di depannya. Jaemin menoleh pada pelaku bersiap mengatakan jika dia nggak mesan, namun nggak jadi pas tau Juyeon sebagai pelakunya.

  "Kak Juyeon bukannya kerja jadi bartender kalo malem?" Tanya Jaemin dengan nada sinis.

  "Lu yakin ngidupin Klub 513 lagi, Jaem?" Tanya Juyeon balik dengan wajah serius.

    Jaemin yang mendapat pertanyaan itu balik menatap Juyeon sebelum mengangguk, "gua udah janji ke Beomgyu soalnya."

  "Korban sebanyak itu belum cukup bagi lu? Berapa banyak orang yang harus mati karena menyandingkan Klub 513 sama kehidupan mereka?" Tanya Juyeon lagi.

    Jaemin tersenyum pelik, "gua tau, Kak. Nggak seharusnya lampu ruang Klub 513 nyala lagi. Tapi mau gimana lagi? Gua udah terlanjur janji ama Beomgyu."

  "Beomgyu bisa gua urus, jadi mending lu batalin rencana lu yang mau jadiin anak anak baru Zahuwirya jadi anggota Klub-nya. Anak zaman sekarang ngeri semua." Kata Juyeon.

  "Justru karena gua tau kalo anak zaman sekarang ngeri semua makanya gua suka rela jadi pembinanya, Kak. Gua udah ngelewatin banyak hal, dan gua yakin gua cukup terasah buat ngontrol mereka." Balas Jaemin.

  "Lu sadar nggak sih, kalo otw ngontrol lima anak setan, Jaem? Sadar anjir, lu bisa mati muda kalo tetep keras kepala." Kata Juyeon.

  "Gua mantan Bunda anak anak setan, Kak." Tawa Jaemin.

  "Jaem, gua nggak srek lu ajak bercanda." Juyeon mulai frustasi.

     Jaemin mendelik, "lah? Siapa yang ngajak bercanda, dih. Lagian, Beomgyu cuma mau nyari benda di ruang Klub 513, bukan mau nyelidiki kasus pembunuhan ataupun main sama mafia."

    Juyeon mendengus, "lu nggak bakal tau kedepannya bakal gimana -_-"

     Jaemin ketawa canggung, "iya sih, Kak.. dulu ada yang katanya cuma buat tidur siang endingnya jadi sekte tukang nyetor nyawa diri sendiri."

  "Nah, kan -_- Dan lu tau sendiri jiwanya Beomgyu itu kayaknya titisannya Eric." Kata Juyeon.

  "Tapi terlanjur janji, Kak. Plis, gua nggak mau jadi orang munafik, walau gua masih muda, rasanya udah jompo aja kebanyak dosa." Balas Jaemin.

[✔] Klub 513 | Universe | Ep.3 : ArjunaWhere stories live. Discover now