Epilogue : "Menunggumu Di Tempat Yang Sama"

4.3K 1.1K 273
                                    

.
.
.

    Hari Senin pagi, Jaemin bangun dari tidurnya dan melakukan rutinitas hariannya. Rumahnya terasa jauh lebih sepi dari sebelumnya karena Jaemin mengetahui bahwa tak ada lagi pesan konyol yang Hyunjin tinggalkan padanya setiap pagi. Walau agak nyesek tapi Jaemin berusaha buat terbiasa itu.

    Jaemin memiliki rutinitas baru sekarang, yaitu selalu menyalakan lampu teras dan meletakkan note di depan pintu dengan sandi yang hanya bisa dipecahkan oleh Hyunjin bahwa kunci pintu ada di dalam pot bunga, agar jika sewaktu-waktu Hyunjin pulang dan Jaemin tak di rumah, anak itu bisa langsung masuk ke dalam.

    Seperti biasa, sebelum berangkat sekolah, dia harus membangunkan Hongjoong di rumah Zahuwirya. Semakin terasa seperti rumah sendiri, Jaemin langsung masuk ke dalam rumah besar itu.

  "Pagi Kak Jaem!" Sapa Jaehyuk sambil tersenyum sumringah, terlihat jika anak itu akan pergi ke sekolah dengan Heeseung yang senantiasa dia gandeng tangannya—persis kayak 2 anak TK yang mau nyebrang jalan.

  "Pagi. Jam segini udah mau berangkat? Nggak kepagian?" Tanya Jaemin.

  "Mau ngerjain PR dulu, Kak. Hehe.." Balas Jaehyuk sambil tertawa.

  "Anak pinter, ya udah, cepet berangkat sana." Kata Jaemin.

  "Siap."
 
 
    Jaemin melanjutkan perjalanannya, dia juga menyempatkan diri untuk menyapa Juyeon, Moonbin, Jungwoo, dan anak anak baru yang lagi sarapan. Sampai di depan pintu kamar Hongjoong, seperti biasa, tanpa mengetuk pintu dia langsung masuk ke dalam.

  "Bangun Pangeran Tidur, sudah waktunya Baginda mencerdaskan anak bangsa!" Ucap Jaemin sambil menarik paksa selimut yang menutupi seluruh tubuh orang itu.

  "Setan ini berisik banget padahal masih pagi, Ya Tuhan.." Kata Hongjoong dengan suara serak.

  "Bangun, Kak. Jangan letoy gitu, masih muda juga." Kata Jaemin sembari menarik kedua lengan Hongjoong agar segera bangun dari tidurnya. "Walau belum disuruh ayang, lu harus tetep bangun, Kak! Eh, tapi Kak Hongjoong kan, nggak punya ayang—"

  "Mulut lu mau dijahit?" Hongjoong menyela sambil melemparkan bantalnya pada muka Jaemin.

.
 
  "Jaemin! Denger, deh!" Kata Jinny sambil menghampiri Jaemin yang lagi duduk di bangkunya mengoreksi lembar ujian harian kelasnya.

  "Ada apa, Bu?"

  "Anak anak kelas itu beneran udah berubah seperti katamu! Bahkan mereka mau mendengarkan dan mengajukan pertanyaan terkait materi yang saya berikan. Ini beneran kayak keajaiban!" Kata Jinny.

    Jaemin tersenyum sumringah, "woh, ya, jelas! Kan, saya walikelasnya!"
 
 
    Jackson yang melihat interaksi kedua guru itu tersenyum tipis di ujung pintu. Rasa bangga terhadap Jaemin memenuhi relung hatinya, anak yang dulu hanya mengikuti apa yang ingin Eric lakukan sekarang memiliki kemauan sendiri untuk menentukan jalan apa yang akan dia lewati dikemudian hari. Walaupun dia tau jika Jaemin sedang menahan kesepian yang teramat, Jackson yakin jika Jaemin mampu melaluinya untuk sekarang.

  "Jangan senyum senyum sendiri di ambang pintu, Pak. Bapak jatohnya kayak orang mesum." Ucap Hongjoong yang jalannya terblokir oleh kepala sekolah itu.

  "Mulutmu kayak biasa nggak punya sopan santun, ya? Jangan sampai kupotong gajimu." Ucap Jackson sambil sedikit menyingkir dari pintu.

[✔] Klub 513 | Universe | Ep.3 : ArjunaWhere stories live. Discover now