PART 60 || Perdebatan

1.4K 129 10
                                    

HAPPY READING ALL!

________________,,,,,__________________
_________

Note : Kalau ada typo tandain, yah, sobat. 🙏

.
.
.

_____

"Mas kamu tau gak kemarin ada siapa kesini?" Gina memulai pembicaraan.

Alexander yang baru saja masuk kamar dan sedang melipat kemejanya menjadi ¾ serta membuka dasinya berkata. "Siapa?"

"Anak orang, cantik!" Ujar Gina geli sendiri.

"Apa?"

"Kemarin ada temenannya Albar kesini." Tutur Gina lagi.

Alexander berhasil membuka dasinya dan berbalik badan sehingga berhadapan dengan Gina.

"Cowo?"

"Enggaakk, dia cewek."

Alexander mengambil air minum yang sendari tadi di pegang oleh Gina. Alexander meneguk air itu satu kali tegukan, tidak sampai habis.

"Serius itu temennya?"

"Do you believe that he is his friend?"

"I think another. Is my guess right?"

"Hal yang benar dengan apa yang kamu pikirkan." Balas Gina.

Alexander terlihat menatap intens pada manik mata istrinya. Seperti ada yang yang ingin dia sampaikan namun Gina tidak paham. "Kenapa, Mas?" Tanya Gina pada Alexander.

"Apa dia terlihat sama dengan kita?"

****

Bagus termenung di kamarnya. Laki-laki itu menyetel musik dengan alunan nada yang santai serta lirik-liriknya yang bermakna dalam. Niat dirinya adalah mengerjakan tugas, hanya saja semua niat itu langsung terurungkan saat Bagus mendapati poto Rasya yang ia ambil secara ilegal.

Ia memandangi poto gadis cantik itu. "Sekarang, kamu bahagia, Rasya?"

Ia mengembangkan senyumnya. "Akan jadi cerita tersendiri buat aku yang bisa kenal kamu," Gumamnya. Kemudian laki-laki itu membuka sebuah kotak kecil dan memasukan poto Rasya ke dalamnya. Ia menyimpan kotak tersebut di samping lampu neon duduk yang menerangi setiap ia belajar.

Tiba-tiba saja ponselnya berdering, Bagus langsung melihat siapa yang memanggil dirinya di malam hari seperti ini. Ia mengangkat nya. "Halo, assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumussalam, Bagus aku ganggu, gak?" Bagus mengerutkan keningnya. Seseorang di sebrang sana terdengar berbicara gemetar.

"Lili? Kamu baik-baik aja?" Tanya laki-laki itu panik. Sementara itu mulai terdengar isakan-isakan kecil di sebrang sana. Bagus semakin khawatir.

"Lili kamu kenapa? Ayah kamu apain kamu lagi, hh?" Cecar Bagus di balik telpon.

"Baa-guss ...." Suara serak nan gemetar itu terdengar tidak berdaya.

"Kenapa, Li? Kenapa?"

Isakan-isakan itu semakin terdengar jelas di telinga Bagus. "Li, are you okay?"

Namun tiba-tiba saja sambung telpon itu terputus. Bagus mencoba menelpon gadis itu lagi, tetapi nomor ponselnya langsung tidak aktif.

Albarasya || Lee Jeno √Where stories live. Discover now