41

63 1 0
                                    

Jangan lupa voment

Wonjin menatap pantulan dirinya di kaca, perutnya sudah mulai membesar dan pipinya sedikit membesar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Wonjin menatap pantulan dirinya di kaca, perutnya sudah mulai membesar dan pipinya sedikit membesar

Ia tak menyangka sudah pergi sejauh ini, rumah kecilnya ini ada di dekat pinggiran kota

Sedangkan rumah minkyu ada di tengah kota, setidaknya wonjin tidak akan terlalu sering terbayang bayang minkyu

Kehamilan sudah menginjak 5 bulan, ia cukup trauma dengan kehamilannya mengingat terakhir kali janinnya harus gugur karna kecelakaan bersama seongmin

Tapi wonjin senang, memang tak ada minkyu atau orang untuk diajak bicara ketika allen pulang ke rumahnya tapi ia punya bayinya untuk di ajak bicara dan terkadang berkeluh kesah

Tapi ia masih tetap merasa kesepian karna ia hanya bisa bercerita pada anaknya tapi anaknya belum bisa mendengar dan bahkan belum lahir

Walopun ia harus berjalan kaki setiap hari untuk membeli bahan makanan dan bekerja paruh waktu di sebuah restoran cepat saji bintang 5 yang tak jauh dari rumahnya

Tapi wonjin tidak harus pergi ke tengah kota untuk membeli bahan makanan dengan lengkap

Ia tak suka sayur tapi bayinya membutuhkannya, jadi setiap hari wonjin akan memakan sayur

Terkadang sayur bekas dari pelanggan yang tak di makan

Rasanya masih enak dan masih layak untuk di makan, jadi wonjin tak akan mempermasalahkannya

"Wonjin, temenin ke kota, sekalian anak lo liat pemandangan, jangan di sini mulu, ga ada pemandangan yang bagus" Jiwoo segera menarik wonjin dengan lembut lalu mengambil jaketnya

"Nih pake, di kota lagi dingin katanya"

"Tapi kata boss jangan keluar keluar dari daerah sini"

"Kita mau beli bahan buat masak sama piringnya sekalian, di daerah sini stoknya lagi pada abis"

"Sana jalan jalan, lo juga lama lama bakal bosen di sini mulu" Ucap beomgyu membuat wonjin segera menyusul jiwoo keluar dari restoran

Hanya dalam 10 menit mereka sudah sampai di tengah kota, jalanan yang sepi karna suhu yang dingin membuat kebanyakan orang berangkat lebih pagi ke kantor

"Pertama sawi putih, katanya lagi naik banget yang pesen" Jiwoo membaca daftar belanjaannya

Wonjin segera menengok ke sekitar mencari cari dimana orang yang menjual sawi putih

"Itu bukan? " Wonjin menunjuk salah satu penjual yang langsung di angguki oleh jiwoo

"Bu sawi putihnya 10 biji"

Lyrid || CravityWhere stories live. Discover now