Shīkurettorōru (Part 3)

1.7K 171 61
                                    

Naruto © Masashi Kishimoto
Rate M; Contents will appear sooner or later.
CANON. After 4th Shinobi War. Blank Period


思い出


Delapan orang shinobi itu duduk mengelilingi meja bundar. Suhu yang dingin ini semakin terasa dingin saat semuanya masih mengunci rapat mulutnya, menciptakan keheningan yang tidak disukai beberapa orang, terutama Kiba dan Sakura.

Mei beserta kedua asistennya, Chojuro dan Makoto, hadir bersama Todo sebagai kepala investigasi, dan Rui sebagai kepala tim pengejaran. Beberapa menit berlalu sampai Mei berdeham, tanda dimulainya penjelasan misi kali ini.

"Seperti yang sudah kalian tahu, Fūinjutsu no Himitsu telah dicuri. Gulungan itu merupakan hadiah dari Tobirama-sama, maka dari itu, aku meminta bantuan shinobi Konoha terkait kasus pencurian ini. Berdasarkan laporan Rui, ada sebanyak tiga pencuri yang terlibat saat itu, mereka memiliki peran yang berbeda, Rui akan menjelaskannya,"

Shikamaru, Kiba, dan Sakura memasang telinga dan menajamkan tatapannya ke arah Rui, mereka benar-benar penasaran tentang musuhnya kali ini.

"Salah satu dari mereka bisa mengeluarkan kabut genjutsu, orang ini berambut hitam dan memiliki mata yang tajam,"

Lalu Rui melanjutkan, "Satu dari mereka berambut merah, dia pengguna elemen air dan petir. Lalu yang terakhir, terlihat seperti anak kecil, tidak diketahui jelas apa kemampuannya, karena ia hanya diam dan kabur saat itu,"

Ketiga shinobi Konoha itu mengangguk, lalu pandangannya beralih pada Todo yang kini bersuara, "Kami sudah melakukan sketsa wajah dan mencocokan dengan data warga Kirigakure. Pria berambut hitam itu bernama Momochi Giko, dia merupakan nuke-nin Kirigakure rank A, tidak lebih bahaya dari para nuke-nin dari Konoha," Todo menjelaskan dengan sedikit nada meremehkan, benar-benar Sakura ingin menarik rambut coklat Todo sampai terlepas dari kepalanya.

Todo berdehem lalu melanjutkan, "Lalu yang berambut merah bernama Arata, yatim piatu akibat perang yang terdaftar di tempat penampungan yang diurus Makoto-san. Si bocah itu, kita tidak tahu. Kemungkinan besar bukan rakyat Kirigakure,"

Rui yang sedari tadi terdiam kini melirik Todo, lalu mereka mengangguk bersamaan. Rui kembali mengambil alih penjelasan, "Sepertinya kalian juga tahu, bahwa Suna juga mengalami hal yang sama. Kami mengira bahwa mereka ada komplotan yang sama. Kemungkinan semuanya korban perang dan bersatu untuk melakukan kudeta ke lima negara besar,"

Wajah shinobi Konoha sedikit terkejut dan menegang. Setelah semua yang mereka pertaruhkan di medan perang, masih ada yang menyimpan dendam konyol seperti itu? Tidak habis pikir...

"Itu baru asumsiku dan tim investigasi. Kami pun sudah mengirim beberapa orang untuk melakukan diskusi lebih lanjut dengan Sunagakure," ujar Rui menenangkan.

"Kami kehilangan jejak mereka di perbatasan Sho no Kuni. Kami terkena genjutsu jadi tidak menyadari kemana mereka lari. Hanya itu yang bisa kami sampaikan untuk saat ini," Rui menutup penjelasannya dan mengangguk ke arah Mizukage.

"Baiklah. Jadi sudah jelas, kalian bisa mengejar mereka ke arah desa Sho. Ah ya, kebetulan ada beberapa robekan dari jubah yang mereka kenakan, apa dengan itu sudah cukup untuk Akamaru, Kiba-kun?" Mei berucap tegas dan kini menatap ke arah Kiba.

Kiba mengangguk, "Lebih dari cukup, Mizukage-sama,"

Dan dengan itu, tim satu melesat untuk melakukan pengejarannya di petang hari.

.

.

Selepas kepergian tiga shinobi Konoha, Mei berjalan kembali ke ruangan pribadinya. Baru saja ia menempatkan bokong sintalnya di atas kursi empuk, pria itu kembali datang.

MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang