Shīkurettorōru (Part 05 - Finale)

2.3K 199 52
                                    

Naruto © Masashi Kishimoto
Rate M; contents will appear sooner or later.
CANON. After 4th Shinobi War. Blank Period.


思い出


Beberapa jam yang lalu, Shikamaru, Sakura, Kiba serta Akamaru masih menikmati jamuan makan pagi yang sangat mewah —melampaui jamuan makan malam di desa Kirigakure. Mungkin ini semacam ucapan terima kasih, berkat mereka, para pencuri gulungan itu telah tertangkap dan kini sedang menjalani interogasi lebih lanjut dari tim Anbu Kiri dan Suna yang tiba tadi subuh.

Sekarang, mereka harus kembali menyatu dengan alam; melewati hujan salju yang sedari tadi tidak berhenti. Mendekati akhir Desember, cuaca semakin buruk. Biasanya hawa dingin ekstrim seperti ini baru dirasakan di bulan Januari, tapi sialnya tahun ini, mereka bisa merasakan itu dari pertengahan Desember lalu.

Bibir ketiga insan itu sedikit pucat dan membiru, bahkan pipi Sakura yang biasanya merona merah kini bak pasiennya di rumah sakit, pucat. Ini terlalu dingin, ditambah intensitas salju yang semakin lebat, akan bahaya jika mereka memaksakan diri seperti ini.

"Kau tak apa, Sakura? Lebih baik kita membangun tenda dan beristirahat dulu di sini," Shikamaru berujar setelah ia berhenti di salah satu tanah lapang. Rumputnya tidak terlalu tinggi dan dekat dari sungai yang belum membeku, itu akan memudahkan mereka nantinya.

Kiba dan Sakura ikut berhenti, sang gadis yang ditanya hanya menggeleng, "Aku— tidak apa," namun wajahnya benar-benar kontra dari jawabannya. Shikamaru hanya mendesah dan tetap memasang tenda setelah menyuruh Kiba membantunya.

Sepertinya perjalanan pulang mereka ke desa Kirigakure tidak akan mudah.


思い出


Suara hewan malam menginvasi pinggiran desa. Bermandikan cahaya bulan, mereka bernyanyi seakan merangkai melodi. Angin sepoi-sepoi berhembus pelan, tidak terlalu besar, namun cukup menyejukkan.

Keadaan desa bisa dibilang tenang, hanya beberapa warga atau shinobi yang masih berlalu lalang di jalanan, atau bahkan mampir ke kedai makanan walaupun sudah lewat jam makan malam.

Beberapa kedai sudah bersiap-siap untuk tutup. Kedai di pinggiran desa tutup pukul 9 malam, lain lagi di kedai tengah desa, pastinya jauh lebih larut. Namun malam yang hening itu tiba-tiba berubah.

Sebuah suara dentuman cukup keras berasal dari Distrik Uchiha yang berada di pinggir desa. Semua warga yang masih di luar kalang kabut. Lari kesana kemari menjauhi sumber suara.

Mereka tidak tahu itu apa, dan tidak mau tahu. Yang mereka pikirkan hanya lari sejauh mungkin. Beberapa shinobi yang mendengar bergegas menghampiri sumber suara.

Sepertinya mereka sedikit terlambat. Gerbang distrik Uchiha sudah hancur dilahap api yang sekarang menjalar ke Distrik Hyuuga.

"Sial! Siapa yang memberi ide Distrik Uchiha dan Hyuuga bersebelahan? Kalau begini kita bisa dimarahi dua klan menyeramkan itu sekaligus!" Seorang shinobi mendecih keras, ia mengeluarkan suiton namun api terlampau besar dan melahap bangunan lain.

Tidak lama kemudian beberapa antek Hyuuga memenuhi tempat kejadian. Syukurlah, pikir shinobi itu.

Mereka bekerja sama mencari sumber masalahnya, sampai netra mereka terkunci pada sebuah insan dengan mata merah menyala berpola rumit dan urat di sekitar mata yang menonjol. Ia berdiri di atas atap sebuah rumah dengan piyama tidur.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 07, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang