📒 13

3.2K 341 115
                                    

Hancur.

Sedih.

Kecewa.

Marah.

Semua menjadi campur aduk di benak Fiona setelah mendapat foto yang dikirim dari nomor yang sama sekali tak ia kenal.

Semalaman Fiona menunggu Jake sampai ia tak tidur, dan waktu sudah menunjukkan pukul lima pagi.

"Gimana aku mau tidur kalo kamu belum pulang kak...apalagi setelah dapet foto itu. Dan juga badan Eunseol yang panas"

"Anak mama yaampun" lirih Fiona sambil memegang dahi Eunseol yang masih hangat.

Hati Fiona tersentuh saat melihat senyum indah putrinya, "Bahkan disaat badan kamu panas kamu tetep senyum ya nak? Pinter anak mama.."

Ceklek

Fiona mengalihkan pandangannya ke ambang pintu dan melihat suaminya yang baru saja pulang.

"Fi saya minta ma-"

"Eunseol sakit, we have no time untuk bahas ini lebih baik kita kerumah sakit sekarang. Aku gakmau anak aku kenapa-kenapa"

Mata Jake membulat, "Seriously? A-anak aku sakit??!"

Jake langsung menggendong putrinya yang tampak sedikit pucat dengan pipi yang memerah akibat suhu badannya yang meninggi.

"Malaikat kecil papa sakit? Kita kerumah sakit ya nak??" Eunseol hanya tersenyum lebar yang membuat hati Jake tersentuh.

"Tapi kan kasus virus lagi tinggi kak, jujur aja aku gakmau bawa Eunseol keluar rumah.."

"Kamu bener Fi. Kalau gitu saya saja yang pergi ya beliin Eunseol obat di dokter langganan keluarga saya"

Namun sebelum Jake pergi Eunseol menangis dan tidak ingin Jake melepaskan pelukannya pada badan kecil itu.

"Loh sayang kenapa?? Papa mau beli obat buat kamu sayang"

"Kak, kayaknya Eunseol sampe sakit gini karena kamu semalem gak ada dirumah kak. Dia juga gak tidur-tidur mungkin karena nyariin kamu"

Jake semakin merasa bersalah, "Iyaa malaikat kecil papa, papa gak kemana-mama. Papa bakal temenin Eunseol dirumah, main sama Eunseol juga"

Seketika senyum Eunseol mengembang. Dan hebatnya suhu badannya sudah mulai menurun.

"Fi ini suhu badan Eunseol udah menurun kayaknya, coba kamu pegang deh"

"Iya kak syukurlah.."

Eunseol menunjuk baby bednya bermaksud menyuruh Jake untuk menidurinya dikasur yang cukup luas untuk ukuran bayi.

"Dia mau tidur kak, ayo kita temenin"

"Iya, ayuk"

Jake bukannya membaringkan Eunseol di baby bednya namun ia membaringkannya di kasurnya bersama Fiona.

"Kak nanti dia gak nyaman loh kalo tidur di kasur kita"

"Nyaman tenang aja, saya bakal elus-elus"

Pandangan Eunseol tidak pernah lepas dari sang ayah, tatapan hangat Eunseol mampu membuat Jake merasa sangat nyaman berada di rumah.

"Ppa pppaa!"

"Sstt jangan teriak-teriak sayang, nanti kamu batuk nak"

"Ih kamu mah kak hahaha, dia itu seneng karena ada kamu dan tidur sama dia. Emang ya cowok itu gak pernah peka" gerutu Fiona.

"Kamu marah karena saya gak peka sama Eunseol atau kamu marah karena saya gak peka sama kamu sih?" kekeh Jake.

Fiona mengalihkan pandangannya dan terus memainkan jari jemari mungil milik Eunseol.

fake love ; jake simWhere stories live. Discover now