📒 26

1.9K 121 31
                                    

Setelah insiden kemarin, Jake tidak berani menemui Fiona. Fiona kini berada dirumahnya bersama Eunseol. Fiona sangat kecewa dengan Jake yang lagi-lagi masih memikirkan Minjeong.

"Pulang ya nak? Kamu gak kasian sama Eunseol? Liat, dia udah sakit 2 hari karena kangen sama Jake" lirih Seojoon.

"Iya Fio..." sahut Sunghoon.

Fiona menghapus air matanya saat melihat Eunseol yang berbaring lemah dengan kedua pipinya yang memerah akibat suhu badannya yang sangat panas.

"Fiona capek ma, Hoon, Fiona capek sama kak Jake yang gakbisa lepas dari kak Minjeong. Kalian liat kan betapa sayangnya Kak Jake sama anaknya? Tapi kayaknya dia tetep gakbisa ninggalin kak Minjeong. Kalian gak kasian sama aku dan Eunseol?"

"Sebenernya Minjeong itu orangnya gimanasih? Mama heran dia heartless banget. Dia tau kan kalo Jake itu sudah berkeluarga?"

Sunghoon dan Fiona menghela nafasnya.

"Setau Fiona, kak Minjeong itu ODGJ ma, tapi Fio sendiri gaktau seberapa pentingnya kak Minjeong sampai kak Jake itu gakbisa lepasin dia"

"Kak Minjeong sering di pukul sama papanya dari kecil sampai umur 20 tahun. Mentalnya rusak karena itu, bahkan kak Minjeong sempet gakmau ketemu sama lelaki manapun. Aku sendiri yang nyaksiin derita hidupnya kak Minjeong. Dan waktu mama sama papa meninggal karena kecelakaan, kak Minjeong mati-matian cari pekerjaan untuk biaya sekolah sampai kuliah Sunghoon"

Fiona sangat terkejut mendengarnya, ternyata dibalik sifat kejamnya, Minjeong sangat menyayangi Sunghoon.

"Terus bagaimana dia bisa bertemu dengan Jake?" tanya ibu Fiona.

"Jadi malam itu aku sama kak Minjeong mau rayain kecil-kecilan kak Minjeong yang ketrima kerja disuatu perusahaan. Kita pergi ke restaurant di jalan yang kebetulan deketan sama kantor Jake. Waktu itu kak Minjeong mau ke toko sebrang untuk beli sesuatu, tapi dia gak sempet masuk ke toko itu waktu liat Jake lari sambil dikejar seseorang yang kayaknya punya niat untuk bunuh Jake dengan pisau itu. Kak Minjeong dorong Jake yang ngebuat pembunuh itu nusuk lengan kak Minjeong"

Fiona merasa dadanya sangat sakit, ia merasa iba mendengarnya.

Flashback :

"Astaga!"

Jake menatap tajam pembunuh itu yang tampak sangat kebingungan, pelaku itu segera berlari.

Jake menghampiri Minjeong yang menangis sambil memegang lengannya. Tanpa ba bi bu Jake langsung menggendong Minjeong dan segera membawanya kerumah sakit.

"Kamu bertahan ya? Saya mohon..." khawatir Jake sambil terus menggenggam erat tangan Minjeong.

Minjeong hanya bisa mengangguk lemah.

"Aku..harus bilang ke adik aku, aku takut dia khawatir"

"Iya iya saya bakal kabari adik kamu nanti dirumah sakit, kamu yang kuat sebentar lagi kita sampai" ucap Jake sambil terus menguatkan Minjeong yang semakin lemah karena darahnya terus mengalir.

Sesampainya dirumah sakit Jake langsung menghubungi Sunghoon. Setelah menjelaskan kronologinya Sunghoon segera pergi kerumah sakit.

Dirumah sakit Sunghoon menghampiri Jake sambil menangis.

"Tolong kakak saya" mohon Sunghoon.

"Iya kamu tenang, saya akan urus semuanya"

"Berapapun biayanya saya mohon, saya pasti bakal ganti"

Jake menggeleng, "Kamu gakperlu ganti. Ini salah saya, dia juga sudah menyelamatkan nyawa saya. Jadi saya mohon jangan pernah ganti uang saya"

"Terimakasih"

Flashback off.

Sunghoon menghela nafasnya, "Semenjak itu, kak Minjeong jadi sering ketemu sama Jake karena Jake yang ngerasa bersalah selalu jenguk kak Minjeong dan ikut rawat dia. Mungkin kak Minjeong salah paham, jadi dia ngerasa Jake punya perasaan sama dia, padahal apa yang Jake lakuin itu hanya sebatas balas budi"

"Jake gakpernah bilang itu langsung ke Minjeong?" tanya ibu Fiona.

Sunghoon menggeleng, "Setelah aku cerita kondisi kak Minjeong"

"Pantes Jake gakbisa lepas dia..." lirih Fiona.

"Tapi seharusnya Minjeong itu memikirkan perasaan Fiona juga Eunseol, dia gakbisa stuck terus di Jake, Jake punya prioritas" ucap ibu Fiona.

"Udah ma..." ucap Fiona.

"Sekarang kamu pulang Fiona, aku yakin Jake juga gakmau kayak begini"

Fiona terdiam. Ia menatap putrinya, "Kayaknya Fiona emang harus pulang"

"Aku anter ya Fi?" Fiona mengangguk.





































"Papa kangen banget sayang sana kamu" ucap Jake melirih sambil memeluk putrinya.

Pandangannya kini beralih ke Fiona, perempuan itu membuang pandangannya. Jake melihat Sunghoon yang sejak tadi tangannya dipeluk oleh Fiona.

"Aku pulang ya Fi? Inget, jangan ambil keputusan saat kamu lagi emosi. Omongin baik-baik sama Jake oke?"

Fiona mengangguk.

"Aku balik ya Jake, jagain Fiona sama Eunseol"

"Iya Hoon"

Fiona terpaksa harus melepas pelukannya pada tangan Sunghoon. Ia menundukkan kepalanya dan takut menatap Jake.

"Fi-"

"Aku mintaa maaf kak udah kabur dan bawa Eunseol, jangan marahin aku ya??" ucap Fiona sambil menahan tangisannya.

Jake tertawa kecil lalu menghampiri Fiona, "Fi... saya gakmau marahin kamu justru saya mau minta maaf atas kejadian tempo hari"

"Beneeeeeeer?" tanya Fiona sambil tersenyum tipis.

"Iyaaaaa" jawab Jake.

"Sunghoon udah cerita semua ke aku, maaf ya kak kalo aku main marah aja. Aku gaktau kalo ternyata kak Minjeong pernah nyelametin hidup kamu"

Jake memeluk Fiona dan terus mengecup dahi sang istri, "Aku minta maaf atas semuanya ya Fi? Harusnya emang dari awal aku terbuka sama kamu"

Fiona terkejut. Jake berbicara dengan santai padanya?

"Kak? Kamu gakpake saya kamu lagi?"

Pertanyaan Fiona membuat Jake tertawa dengan gemas, "Aku juga ngumpulin nyali aku untuk bicara kayak gitu sama kamu tau gak? Lega rasanya"

Jake dan Fiona kembali berpelukan, juga dengan Eunseol.

"Kak Jake, terus sekarang nasib kak Minjeong gimana?"

"Dia udah aman, aku udah coba kasih pengertian ke dia kalo aku sekarang udah sama kamu, bukan sama dia lagi"

Fiona mengangguk sambil tersenyum.

"Ppa ppaaa!!!"

"Eh? Kenapa ini bayi tiba-tiba marah.." kekeh Jake.

Fiona tertawa melihatnya, "Kak Jake.....tangan kamu nindis kaki dia yaampun hahahahah"

"Astaga sayang maaf" lirih Jake lalu mengelus kaki mungil Eunseol.

Jake dan Fiona masuk ke dalam kamarnya lalu berbincang sambil menemani putri mereka tidur. Fiona merasa sangat senang karena akhirnya ia bisa kembali bertemu Jake.

"Liat Fi, jari telunjuk kita digenggam terus sama Eunseol" senang Jake.

"Iya ya kak?? Gemes banget..."

"Fio kamu tau gak? Aku dapet undangan jadi pembicara di kampus kamu, kamu mau kan ikut temenin aku?"

Fiona mengangguk, "Mau banget! Aku gakpernah kamu ajak kalo urusan kantor..."

"Oke sayang"

"Nanti titip Eunseol ke mama aku atau mama kamu aja ya? Kita berdua aja ok??" ucap Fiona.

Jake mengangguk, "Iya Fionaku"


Tbc...

fake love ; jake simTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang