20. Mulai Jatuh

590 41 7
                                    

Sebelum membaca jangan lupa untuk follow dulu ya☺
Selamat membaca....
-
-
-
-

Keadaan Ameira kini kurang sehat, entahlah apa penyebabnya padahal kemarin Ameira sehat-sehat saja. Bahkan sekarang untuk bangkit dari kasur pun Ameira benar-benar sangat lemas.

Tapi, Ameira terus berusaha untuk bisa bangun. Perlahan Ameira duduk dan berdiri menuju dapur untuk membuat sarapan untuk Afnan.

Ya meskipun kemarin ada perdebatan diantara keduanya, bukan berarti tugas Ameira sebagai istri tidak ia laksanakan.

Sesampainya didapur dengan susah payah Ameira melihat seseorang paruh baya yang sedang masak, perlahan Ameira mendekati seorang paruh baya itu.

"Maaf ibu siapa ya?" Tanya Ameira dengan sopan.

"Ehh.. Non Ameira ya" Ujar seorang paruh baya itu, Ameira mengangguk "Iya saya Ameira, Ibu siapa kok bisa ada disini?".

" Nama bibi Minah, biasanya Den Afnan panggil bibi, bi Inah. Bibi ART disini Non" Ucap Bi Inah memperkenalkan diri.

"Ouh gitu, sebelumnya makasih ya bi udah bantu-bantu" Ujar Ameira.

"Itu udah tugas bibi Non buat bantu-bantu, gak usah sungkan sama bibi. Lagian bibi udah lama kerja sama Den Afnan" Jelas Bi Inah.

Ameira hanya menganggukan kepalanya, "Udah berapa lama Bibi kerja sama Keluarga Kak Afnan?" Tanya Ameira.

"Aduh berapa ya, lupa bibi Non yang jelas sih bibi kerja sama keluarga Den Afnan itu dari Den Afnan masih bayi".

"Lama banget ya bi, bibi tau banget dong apa yang disuka dan gak disuka sama Kak Afnan".

"Ya iyalah bibi tau semuanya,apa sih yang nggak bibi tau" Ujar Bi Inah dengan kekehan.

Bi Inah memang sudah lama kerja dengan keluarga Afnan bahkan dari Mamah Afnan masih hidup,bisa di bilang dari Afnan masih bayi Bi Inah sudah bekerja dengan keluarga Afnan.

Afnan sengaja membawa Bi Inah ke rumah barunya untuk membantu pekerjaan rumah, terkadang Afnan merasa tidak tega saat melihat Ameira membereskan rumah setelah pulang dari kampus.

Keduanya begitu asik mengobrol sampai suara bel rumah mengalihkan atensi keduanya, "Biar Bibi yang liat siapa yang dateng" Ujar Bi Inah yang sudah melangkah.

Namun Ameira langsung menahan Bi Inah "Gak usah Bi, Biar aku ajah" Tawar Ameira.

"Biar Bibi ajah Non" Tolak Bi Inah.

"Udah Bi biar aku ajah, Bibi lanjutin ajah masaknya ya" Ameira segera berjalan untuk melihat siapa yang bertamu sepagi ini.

Saat Ameira membuka pintu dan menampakkan seorang perempuan yang tak Asing bagi Ameira, senyum Ameira seketika memudar.

"Afnannya ada?" Tanya Seorang perempuan yang dihadapannya itu.

Ameira hanya mengangguk tanpa menjawab pertanyaan perempuan dihadapannya, "Lo siapa ya kok ada dirumah Afnan?" Tanya perempuan itu lagi.

"Ouhh,mungkin  lo pembantu disini ya" Tebak perempuan itu sebelum Ameira menjawab pertanyaannya.

Ingin rasanya Ameira berkata bahwa dia adalah istri Afnan, tapi itu tidak mungkin. Ameira ingat perjanjian pernikahannya dengan Afnan bahkan Ameira tau sekarang perempuan dihadapannya adalah Cinta pertama Afnan.

Tidak ada hak untuk dia mengatakan kejujuran itu kepada perempuan yang ada dihadapannya ini. Karena itu percuma dan yang akan muncul hanyalah masalah.

"Kok lo bengong sih,nggak nyuruh gue masuk gitu" Ujar perempuan itu saat Ameira malah terdiam.

WAKTU untuk SABINAWhere stories live. Discover now