37.Kembali

716 30 1
                                    

Sebelum membaca jangan lupa untuk follow dulu ya☺
Selamat membaca....
-
-
-
-
"Kali ini aku memberikan kesempatan untuknya, agar aku bisa mempertahankan pernikahan yang berawal tanpa cinta namun akan bisa berakhir bahagia"
-
-
-
-

Setelah menyantap sarapan yang dibuatkan oleh Afnan Ameira bersiap-siap untuk kembali kerumah Afnan. Afnan sedikit kaget karena Ameira menghabiskan semua makanan yang di masaknya.

"Seenak itu ya makanan buatan gue?" Tanya Afnan yang terheran-heran karena Ameira menghabiskan semuanya tanpa menyisakan sedikit pun untuknya.

"Emang kenapa?" Tanya Ameira, sebenarnya masakan yang dibuat Afnan sangat asin tapi Ameira berusaha sebisa mungkin untuk memakannya.

Ia ingin menghargai makanan yang dibuat oleh suaminya, ya Ameira masih boleh menganggap Afnan sebagai suamikan?.

"Gak apa-apa sih cuman gue gak percaya aja lo bisa ngabisin itu, padahal gue gak tahu itu enak atau enggak" Ujar Afnan yang sebenarnya tidak yakin dengan masakannya tapi melihat Ameira memaknnya sampai habis membuat Afnan sedikit Percaya diri kalau masakannya memang enak.

"Kak Afnan bikinnya pasti dengan susah payahkan, ya sebagai bentuk terimakasih karena sudah berusaha masak buat aku. Aku makan makanannya sampai abis" Jawab Ameira yang langsung mendapatkan senyuman dari Afnan.

Afnan mengelus kepala Ameira dengan senyuman yang tidak luntur dari wajahnya, "Baik banget sih, menghargai segala sesuatu meskipun itu hal kecil".

Afnan benar-benar dibuat kagum dengan  gadis dihadapannya ini, sepertinya kali ini Afnan tidak akan melakukan kesalahan yang sama untuk kedua kalinya.

"Menghargai segala sesuatu itu memang berawal dari hal kecil, contohnya menghargai setiap pencapaian kecil yang pernah diri kita lakukan dan mengapresiasi diri kita, sebelum akhirnya kita bisa menghargai orang lain dan mengapresiasi keberhasilan orang lain" Ungkap Ameira kepada Afnan.

"Jadi,Self love dulu baru I Love you" Afnan menanggapi ucapan Ameira dan menatap gadis itu dengan dekat.

Ameira sedikit menjauhkan wajahnya "Apaan sih Kak, gak lucu" Ameira menghindari tatapan Afnan dan berlalu dari hadapan laki-laki itu.

"Gue gak lagi ngelawak ya pasti gak luculah" Afnan malah merasa senang saat melihat tingkah Ameira yang sepertinya sudah salting karena ucapannya.

Jelas salting, perempuan mana yang bisa tahan saat ada laki-laki yang menatap dengan begitu dekat dan mengatakan 'I love you', meskipun itu terlihat seperti candaan tapi tetap saja apalagi Ameira mendapatkan kata seperti itu pertama kalinya dari seorang laki-laki yang tak lain adalah suaminya sendiri.

"Sabina" Panggil Afnan kepada Ameira yang tengah membereskan barang-barangnya sebelum ia kembali ke rumah Afnan.

Sebenarnya bukan karena itu saja, Ameira membereskan barangnya agar terlihat sibuk dan jauh dari tatapan Afnan yang selalu membuat jantungnya berdetak tidak karuan.

"Sabina" Panggil Afnan lagi namun Ameira masih saja sibuk dengan barang-barangnya.

"Ck" Decak Afnan yang langsung mendekati Ameira dan membalikkan tubuh gadis yang sendari tadi memunggunginya dan tidak menyahutinya.

Ameira hanya bisa pasrah saat tangan kokoh Afnan memegang kedua bahunya, sebisa mungkin Ameira menghindari tatapan mata dari laki-laki dihadapannya itu.

WAKTU untuk SABINAМесто, где живут истории. Откройте их для себя